Saturday, April 4, 2015

beberapa pengertian mengenai kata pemberontakan bagian 2

  1. Pemberontakan di Kalimantan Barat (1850-1854) adalah peristiwa dimana Belanda meluncurkan ekpsedisi balasan terhadap orang-orang tionghoa di Kalimantan Barat. Orang-orang Tionghoa menolak membayar pajak dan menekan penduduk asli. Sejumlah penambang telah bergabung dalam repbulik kecil bernama kongsi yang diperintah oleh ketua mereka sendiri. Pada Tahun 1850, Kongsi Langfang atau Mandor Muncul di Distrik Sambas, Mempawah dan Pontianak, Kongsi Sam Ti Kiu di Sepang dan Pemangkat, beribu kota di Deminis, Kongsi Taikong mencakup Distrik Monterado, Lara, Singkawang, dan Kulor; inilah yang terkuat diantara yang lainnya sehingga Kongsi Syep Eng Fou dan Liemcin tunduk padanya. Markas-markas kongsi itu berada dalam keadaan bertahan dan secara bertahap membangun pertahanan yang kokoh. Bersama-sama kongsi mereka mengumumkan perang dan  kekuatan mereka meningkat sehingga benturan dengan pemerintah Hindia - Belanda tak terelakan lagi.
  2. Pemberontakan di Kalimantan Barat (1854-1855) adalah peristiwa di mana Belanda melancarkan ekspedisi balasan terhadap orang Tionghoa di Monterado Kalimantan Barat. Keadaan setelah ekspedisi sebelumnya tidak terlalu memuaskan. Pada bulan Mei 1854, sebuah ekpedisi dikirim ke Kalimantan Barat (berkekuatan 2.200 prajurit) dipimpin Agustus Johannes Andersen, yang harus maju ke Monterado.
    Kapal uap Celebes, Borneo dan Onrust, kici Banda serta Skuner Hai dan Doris membawa 1.700 orang dan artileri yang diperlukan mendarat di Sambas dan pontianak.
  3. Pemberontakan Petani Banten adalah peristiwa perlawanan para petani di Banten terhadap penjajah kolonial Belanda pada tahun 1889.
  4. Pemberontakan Teuku Hamid adalah pemberontakan yang dipimpin Teuku Hamid. Ia adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan perlawanan. Peristiwa ini terjadi pada bulan November 1944. Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga akhirnya dapat ditumpas, Di daerah Aceh lainnya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh satu regu giyugun (perwira tentara sukarela), namun semua berakhir dengan kondisi yang sama yakni berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Jepang dengan sangat kejam.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : beberapa pengertian mengenai kata pemberontakan bagian 2

0 comments:

Post a Comment