Attention (perhatian)
Makalah ini di buat untuk memenuhi Tugas Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Moh. Irfan Burhani M.PSi
Disusun oleh:
Nama : Luthfiah nuzula
NIM : 932105913
Kelas : B
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu dapat dicari beberapa kaidah hukum psikologi yang mendasarinya hukum-hukum tersebut, sehingga dengan demikian akan dapat memahami anak didiknya dengan lebih baik.
Anak didik atau Orang lain mempunyai kesadaran yang luas dengan perhatian yang luas pula, yang mudah terarahkan pada banyak objek secara berganti-ganti. Dalam hal ini, ada fluktuasi (ayunan, mudah beralih, naik-turun) dari perhatian. Juga kesadaran atau penyesuaian dirinya terhadap situasi baru yang berlangsung cepat mengikuti setiap perubahan.
Dengan minat yang fluktuatif orang sekaligus bisa mengamati banyak objek, akan tetapi pengamatannya tidak teliti. Sebab, minatnya menggerayangi semua peristiwa yang sepintas lalu, dan hanya menyentuh sejenak segi-segi pentingnya saja. Type individu dengan menyentuh yang fixed (mengalami fiksasi atau perseverasi), Cuma mengamati satu atau sedikit objek saja. Akan tetapi biasanya pengamatannya teliti. Minat juga bergantung sekali pada totallitas kepribadian. Sehingga apabila pribadi itu berubah, atau bagian dari pribadi itu berubah, atau bagian dari pribadi itu berubah misalnya kehidupan perasaan atau idealnya berubah maka minatnya juga akan berubah.
Untuk mendapatkan sukses dalam hidup, perlu kiranya kita memiliki kemampuan untuk mengkonsentrasikan diri terhadap satu pekerjaan. Sehubungan dengan ini diperlukan sekali adanya minat dan perhatian. Sebab, tugas yang dikerjakan dengan penuh minat akan memberikan buah yang lebih besar dan lebih memuaskan hati.
B.Rumusan masalah
1. Apakah definisi dari perhatian
2. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian
3. Apakah saja macam-macam dari perhatian
4. Siapakah teori-teori dalam perhatian
5. Apa pentingnya perhatian dalam belajar
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Perhatian
Perhatian (Inggris: attention) merupakan salah satu dari sekian banyak gejala psikologis pada diri manusia. Dalam perhatian tejadi aktivitas jiwa yang melibatkan otak dan indera. Adapun beberapa definisi perhatian yang diungkapkan oleh para ahli, sebagai berikut:
Menurut Dr. Aryan Ardhana, perhatian adalah suatu kegiatan jiwa. Perhatian dapat didefinisikan sebagai proses pemusatan phase-phase atau unsur-unsur pengalaman dan mengabaikan yang lainnya .
Bimo Walgito berpendapat bahwa, perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek
Sedang menurut Drs. Dakir, perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik di dalam maupun di luar diri kita
Perhatian adanya rangsangan yang menonjol dari objek, rangsanganditerima oleh indra, dibawa masuk ke syaraf ke dalam otak, lalu diserap oleh persepsi kita. Adapun obyek tersebut, dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, latar belakang yang bersangkutan, ada tidaknya prasangka, atau keinginan tertentu dan sikap batin tertentu. Dan hasil akhir terjadilah perhatian yang berbeda-beda.
Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat (2000:52), perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain .
Dengan demikian, perhatian adalah merupakan salah satu faktor psikologis yang mempunyai sifat-sifat yang menonjol baik dari dalam maupun dari luar individu.
Sumadi Suryabrata (1989:14) mengungkapkan, perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan . Hal ini senada dengan ungkapan Ramayulis (1994:175), bahwa perhatian adalah merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat membantu terjadinya interaksi dalam proses belajar mengajar. Kondisi psikologis ini dapat terbentuk melalui dua hal, yaitu pertama, yang timbul secara intrinsik, dan yang kedua melalui bahan pelajaran (content) .
Dengan demikian perhatian dapat membantu dalam interaksi belajar mengajar. Yang berasal dari dalam adalah faktor biologis, sosial, kebiasaan serta kemauan, sedangkan yang berasal dari luar adalah gerakan dan lingkungan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian
Faktor internal (berasal dari dalam diri manusia)
Adanya ketertarikan terhadap obyek (rangsangan) lain
Adanya kesiapan pikiran, pengalaman belajar, aksi-reaksi
Adanya kemampuan individu untuk memilih dan menyaring rangsang yang akan datang.
Pekerjaan yang sedang kita laksanakan menentukan perhatian.
Keinginan menentukan perhatian.
Minat (interest) menentukan perhatian.
Perasaan menentukan perhatian.
Mode menentukan perhatian.
Keadaan yang dibayang-bayangkan mengarahkan perhatian kepada segala sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan itu.
Kebiasaan menentukan perhatian
Faktor Eksternal
Adanya rangsang yang menyolok, baik ukuran, warna, maupun bentuknya
Adanya rangsang yang baru yang berlawanan dengan lingkungan
Adanya rangsang yang bergerak (audio, visual)
Perangsang yang berubah-ubah menarik perhatian kita.
Perangsang yang luar biasa menarik perhatian kita.
Perangsang yang tiba-tiba menarik perhatian kita.
Benda-benda yang mempunyai bentuk tertentu akan lebih menarik perhatian kita daripada benda-benda yang bentuknya tidak tertentu.
Benda-benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar kita biasanya menarik perhatian itu
Faktor –faktor lain
Adanya perhatian yang selektif atau fokus terhadap suatu objek yang relevan dengan lingkungan.
Memelihara perhatian pada satu fokus secara terus menerus
Adanya kesadaran terhadap situasi dan kondisi akan dampak positif.
Meningkatkan fokus perhatian agar sesuai dengan situasi dan kebutuhan
3. Macam-macam perhatian
Ada beberapa macam perhatian, diantaranya ialah :
Kalau kita lihat dari derajatnya, maka akan terdapat perhatian yang tinggi dan perhatian yang rendah. Rentetan derajat perhatian itu mempunyai perbedaan yang kualitatif. Orang yang melakukan perhatian yang tinggi kadang-kadang sampai melupakan waktu dan keadaan sekelilingnya.
Kalau kita lihat dari cara timbulnya, maka akan terdapat perhatian yang spontan dan perhatian yang spontan dan perhatian yang refleksip. Dikatakan perhatian yang spontan apabila timbulnya itu dengan sendirinya. Sedang perhatian refkeksip kalau timbulnya dengan disengaja juga disertai dengan kemauan yang kuat.
. Kalau kita lihat dari sikap batin kita, maka akan terdapat perhatian yang memusat dan perhatian yang merata. Perhatian yang pertama kalau ditujukan kepada sesuatu objek, misalnya seorang yang sedang belajar, seorang penyelidik, seorang yang sedang mengintai dan sebagainya. Sedang kepada perhatian jenis kedua kalau ditujukan kepada beberapa objek bersama-sama, misalnya seorang sopir yang sedang menjalankan mobilnya, seorang dalang yang sedang menjalankan tugasnya dan sebagainya.
Kalau kita lihat dari tabahnya, ada perhatian yang luas dan ada perhatian yang sempit. Perhatian luas pada banyak hal sama dengan perhatian yang merata, sedang perhatian yang sempit kalau hanya tertuju pada objek-objek yang tertentu juga terbatas.
. Kalau kita lihat dari sifatnya, ada perhatian yang statis dan ada perhatian yang dinamis. Orang berperhatian tetap, kalau dalam waktu yang lama berturut-turut dapat melakukan suatu tugas dengan perhatian yang kuat. Sedangkan perhatian yang dinamis kalau pemusatannya itu berubah-ubah atau selalu berganti objek .
1) Perhatian spontan dan disengaja
Perhatian spontan, disebut juga pula perhatian asli atau perhatian langsung, ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. Perhatian disengaja yakni perhatian yang timbulnya didorong oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu.
2) Perhatian statis dan dinamis
Perhatian statis ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang dapat mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak berkurang kekuatannya. Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama orang dapat melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat.
Perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah-rubah, mudah bergerak, mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian kita terhadap sesuatu tetap kuat, maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru.
3) Perhatian konsentratif dan distributif
Perhatian konsentratif (perhatian memusat), yakni perhatian yang hanya ditujukan kepada suatu objek ( masalah) tertentu.
Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi). Dengan sifat distributif ini orang dapat membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah dengan sekali jalan/ dalam waktu yang bersamaan.
4) Perhatian sempit dan luas
Perhatian sempit: Orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai. Dan lagi orang semacam itu juga tidak mudah memindahkan perhatiannya keobjek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya.
Perhatian luas: Orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik oleh kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat mengarah hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal yang baru.
5) Perhatian fiktif dan fluktuatif
Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatian yang mudah dipusatkan suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Biasanya teliti sekali dalam mengamati sesuatu.
Perhatian fluktuatif (bergelombang). Pada umumnya dapat memperhatikan bermacam- macam hal sekaligus, tetapi tidak seksama. Yang melekat hanya hal yang dirasa penting .
Adapun macam-macam perhatian berdasarkan keadaannya terbagi menjadi tiga yaitu:
• Ditinjau dari intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi dua:
Perhatian intensif
yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin.
Perhatian tidak intensif
yaitu perhatian yang kurang di perkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin.
Macam-macam perhatian atas dasar timbulnya atau menurut cara kerjanya:
• Ditinjau dari timbulnya perhatian
Perhatian spotan
(perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak), yaitu perhatian yang timbul begitu saja, seakan-akan tanpa sengaja, terjadi tanpa usaha.
Perhatian refleksif
( perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek), yaitu perhatian yang timbul karena usaha atau dengan kehendak.
• Ditinjau dari objek yang dikenai perhatian, dibedakan menjadi dua macam:
Perhatian terpencar(distibrutif)
yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju pada lingkup objek yang luas atau terjadi pada bermacam-macam objek.
Perhatian terpusat (konsentratif)
yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang sangat terbatas
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam membimbing perhatian anak didik, yaitu penggunaan metode penyajian pelajaran yang dapat diterima oleh anak didik. Penerimaan ini akan efektif apabila pelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuan anak didik. Adapun macam-macam perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar menurut Suryabrata (1989:37) adalah:
a.Perhatian intensif perlu digunakan, karena kegiatan yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih terarah.
b.Perhatian yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam kegiatan akan mengembangkan pribadi anak.
c.Perhatian spontan perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan cenderung dapat berlangsung lebih lama dan intensif daripada perhatian yang disengaja.
4. Teori Perhatian
Teori perhatian, pada awalnya teori perhatian menyatakan pada setiap individu hanya sanggup memproses sejumlah informasi yang sangat terbatas pada suatu waktu. Teori ini didasarkan pada konsep leher botol (Bottle neck concept). Namun, pada dewasa ini teori ini banyak dikritik oleh banyak orang, sebab dalam kenyataannya kaasitas perhatian individu sangat fleksibel dan sangat bergantung pada jenis tugas dan banyak latihanyang pernah dilakukan. Contohnya setelah satu semester seorang mahasiswa melakukan perkuliahan aktif di kelas, malka ia dapat memahami dan mendengarkan penjelasan dosen juga mencatat hal-hal penting di buku daam waktu bersamaan. Meskipun pada awalnya pekerjaan ini sukar dilakukan oleh mahasiswa. (Suherman, 2005: 42)
Singgle canel teory
• Pada hakekatnya orang tidak dapat memproses informasi lebih dari satu
Limitid capacity theory
• Orang bisa melakukan pemprosesan informasi dua atau tiga dalam waktu yang sama tetapi tidak memerlukan proses mental
Teori filter (Filter Theory)
• Menurut anggpan teori ini, seleksi terjadi pada perhatian berlangsung pada tahap awal pemprosesan (input) bukan pada tahap terakhir, yakni pada saat orang akan merespon.
Attenuator Model
• Anne Treismen (1960), mengungkapkan teori seleksi di awal atas dasar berbagai macam tombol mekanik yang digunakan. Jadi proses perhatian bekerja pada saat respon keluaran (output)bukan pada saat proses (input). Semua informasi dianggap dapat membangkitkan ingatan jangka panjang.
Switch Model
• Broadbent (1958) , menyatakan teori ini sebuah model bahwa proses perhatian berlangsung seperti tombol untuk menghidupkan dn mematikan. Jadi, perhatian hanya dapat memusat pada stimulus sementara stimulus yang lain diabaikan dalam waktu yang sama.
5. Pentingnya perhatian dalam belajar
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Dengan adanya perhatian terhadap individu yang sedang belajar maka otomatis individu tersebut semakin terdorong, untuk belajar Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk mempelajarinya. Apabila dalam diri siswa tidak ada perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari, maka siswa tersebut perlu dibangkitkan perhatiannya. Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimulus yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan.
Semua persoalan hidup meskipun kecil saja, pasti dipecahkan dengan perhatikan. Oleh karena itu setiap saat kita selalu mempergunakan perhatian, baik secara memusat atau berubah-ubah. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan dengan minat. Dalam melaksanakan perhatian seolah-olah kita menonjolkan fungsi piker, sedang dalam minat seolah-olah kita menonjolkan fungsi rasa.Tetapi dalam kenyataannya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik, minat kita pun menyertai pula.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sesuai dengan pemaparn yang telah dijelaskan di atas. Maka dapat kami simpulkan sebagai berikut
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.¬¬¬¬¬¬¬ Atau perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
Dalam Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu obyek atau kepada sekumpulan obyek-obyek. Perhatian juga adalah merupakan penyeleksian terhadap stimuli yang ditermia oleh individu yang bersangkutan.
Perhatian merupakan perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardjoe, Psikologi Umum, Pasuruan: PT Garuda Buana Indah, 1994.
Dakir, Pengantar Psychologi Umum
F. Patty, MA. dkk. Pengantar Psikologi Umum, hal. 95-96
Kartini kartono Psikologi Umum,..hal.111-112
Mansyur. Pengantar Ilmu jiwa Fenomologi. Bandung: Jemmars, 1983
Rahmat, Jalaludin Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000
Suryabrata, Sumadi Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1989
Syah Muhibbin, M.Ed., Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru , Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995
Walgito Bimo S, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset:1981.
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Pembelajaran (diakses pada tanggal 30 April 2013)
http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/07410029-zulfikar-farizi.ps (diakses pada tanggal 02 Mei 2013)
0 comments:
Post a Comment