Friday, December 19, 2014

Contoh Makalah Diksi

Pembahasan
A. Pengertian diksi
Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. 
Pengertian Pilihan kata /diksi jauh lebih luas daripada yang di pantulkan oleh jalinan kata kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata kata makna yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan , tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. 
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.  
Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Fungsi dan yang mempengaruhi Diksi :
Hal-hal yang mempengaruhi diksi berdasar kemampuan pengguna bahasa :
• Serangkaian kalimat harus jelas dan efektif sehingga sesuai dengan gagasan utama.
• Cara dari mengimplementasikan sesuatu ke dalam sebuah situasi .
• Sejumlah kosakata yang didengar oleh masyarakat harus benar-benar dikuasai. 
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa. 
B. Fungsi diksi
Dalam penggunaannya, pilihan kata memiliki fungsi yaiatu 
1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
Gagasan penutur untuk mengungkapkan pesan secara lisan akan tampak dalam rangkaian pilihan kata. Umumnya pilihan kata ini di pengaruahi oleh latar belakang penutur.

2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. Pilihan kata menunjukkan identitas dan gaya penutur dalam menyampaikan gagasan, misalnya penutur atau penulis yang memiliki sense of humor, maka tulisan dan tuturannyapun akan disisipi atau bernuansa lucu, sehingga pembaca dan pendengar benar-benar menikmati dan merasa senang atau terhibur.
3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.komunikasi yang baik terjadi jika penyampai pesan dan penerima pesan dapat mencerna, memahami, serta merespon bahkan membangun hubungan secara resiprokal (timbal balik) .  
4. Menciptakan suasana yang tepat.
Suasana menyenangakan tercipta dari ungkapan kata kata yang tepat dan sesuai dengan konteksnya. Demikian pula,penggunaan kata kata yang tidak serasi dengan keadaan akan menyinggung orang yang diajak bicara .  
5. Mencegah perbedaan penafsiran dan mencegah salah pemahaman. 
Ketepatan pilihan kata memudahkan pemahaman pesan oleh pembaca dan pendengar juga membatasi ruang ruang ungkapan yang mengandung multiinterpretasi 
6. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi .
Komunikasi yang efektif terlihat dari bagaimana seorang penutur atau penulis mendayagunakan kata yang digunakan, sehingga pesan dan gagasan mudah dipahami dengan baik. Dengan meminimalisir pengulangan kata yang berlebihan, pendengar atau pembaca menjadi terarah dalam menggali makna dan maksud ungkapan tersebut. 

C. Pilihan kata dan penerapannya
Penggunaan kata dalam kalimat idealnya mengacu pada satu objek. pada kenyataannya,suatu kata bisa mempresentasikan atau mewakili sebagai objek, contoh:kata buku bisa mewakili ruas, bisa pula kitab. Suatu kata bisa diwakili oleh   kata lain yang sama artinya, akan tetapi kata kata yang bermakna sama itu tidak bisa digunakan secara sama dalam konteks kalimat yang sama.
1. Ketepatan Pliha Kata 
Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar,  seperti apa yang di pikirkan, atau yang dirasakan oleh penulis atau pembicara Ketepatan pilihan kata oleh penulis atau pembicara dapat menarik perhatian dan respon sekaligus memberi kesan pada pendengar atau pembaca, sehingga akan menimbulkan reaksi atas objek yang disajikan.                                      
Agar  penulis atau pembicara mempunyai ketepatan pilihan kata, perlu di perhatikan beberapa hal di antara lain: 
a. Memehami dan menguasai kosa kata, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.
b. Membedakan penggunaan kata umum dan kata khusus.
c. Membedakan kosa kata yang bermakna denotasi dan konotasi 
d. Menghindari penggunaan kata yang menimbulkan multi interpretasi dan bermakna ambigu. 
2. Kesesuaian pilihan kata 
Kesesuaian pilihan kata mempersonalkan pendayagunaan agar tidak merusak suasana dan menyinggung orang lain. Kesesuaian kata dalam hal lebih ditekankan pada bagaimana seorang penutur atau penulis mampu menyesuaikan dengan konteks kalimat yang diharapkan. Secara singkat perbedaan kesesuaian dan ketepatan pilihan kata adalah: dalam ketepatan bagaimana tuturan atau tulisan tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan. Sedangkan dalam sesuaian bagaimana tuturan atau tulisan sesuai dengan konteksnya dan gaya bahasa penulis dan pembicara agar tidak menyakiti perasaan orang lain.  
  Agar kata-kata yang digunakan sesuai dengan konteksnya, perlu diperhaikan hal berikutini:
Gunakanlah kosa kata yang sederhana dan mudah dipahami.
Gunakanlah kosa kata yang konkrit dan bermakna jelas.
Hindarilah struktur kalimat yang kompleks yang menimbulkan makna yang sulit dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Gunakanlah bahasa yang baik dan sopan sesuai dengan lawan tutur.
Sebagai penutur memahami dan mengenal lawan tutur agar mudah menyesuaikan gaya pembicaraan. 

D. Peranti Kata Bersinonim dan Berantonim
Kata ‘bersinonim’ berarti kata sejenis, sepadan, sejajar, dan memiliki arti yang sama. Bentuk kebahasaan tertentu akan dapat dikatakan berantonim kalau bentuk itu memiliki makna yang tidak sama dengan makna lainnya. Dalam linguistic dijelaskan bahwa antonim menunjukan bentuk-bentuk kebahasaan itu memiliki relasi antar makna yang wujud logisnya berbeda atau bertentangan antara satu dengan lainnya.

E. Kata Umum dan Kata Khusus
Keraf (2008:89) mengatakan untuk mencapai pengertian lebih baik memilih kata khusus daripada kata umum. Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya, makin luas ruang lingkup suatu kata maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata maka terbuka kemungkinan salah paham dalam pemaknaan. Makin sempit ruang lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaan dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat. Contoh kata berjalan perlahan-lahan lebih umum dibanding dengan tertatih-tatih 
Agar mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, berikut ini disajikan contoh perbedaan kata umum dan kata khusus (Keraf, 2008: 92).
Sangat umum Kurang umum (Khusus)
-Binatang Anjing
-Herder Nero
-Olahragawan Pemain bola
-Gelandang tengah Ali
-Tumbuh-tumbuhan Pohon asam 

F. DIKSI ILMIAH DAN DIKSI POPULER
Tarigan (1985: 2) berpendapat bahwa kualitas keterampilan seseorang
sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang baik dalam dunia karang mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Saryono dan Soedjito (2006: 56) mengemukakan bahwa kata populer adalah kata yang dikenal dan dipakai oleh semua lapisan masyarakat dalam komunikaasi sehari-hari. Kata kajian atau kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh para ilmuwan atau kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan atau karangan-karangan ilmiah. Kata kajian (ilmiah) banyak yang diserap dari bahasa asing atau daerah. Sedangkan Keraf (2008:
105-106) berpendapat bahwa kata populer adalah kata yang dikenal dan diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Kata ilmiah adalah sejumlah kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah. Di samping tulisantulisan ilmiah, kata-kata itu juga dipakai
dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, terutama dalam diskusi-diskusi ilmiah. Di bawah ini adalah beberapa contoh kata populer dan kata ilmiah yang dipaparkan oleh Keraf, (2008:
106).
Kata populer   Kata ilmiah
-Sesuai     harmonis
-Pecahan fraksi
-Aneh     eksentrik
-Bukti     argumen
-Kesimpulan   kongklusi
-Kiasan analogi
-Rasa benci antipati
-Maju modern
-Pertemtangan kontradiksi
-Cabang filial
-Susunan formasi
-Rasa kecewa frustasi

Berdasakan contoh di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kata sesuai, pecahan, aneh, bukti, kesimpulan, kiasan, rasa benci, perbedaan perlakuan, maju, pertentangan, cabang, susunan, rasa kecewa, bentuk merupakan kata yang digunakan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat yang pendidikannya rendah atau menengah ke bawah. Kata-kata itu lebih dikenal orang daripada kata harmonis, fraksi, eksentrik, argumen, kongklusi, analogi, antipati, diskriminasi, modern, kontradiksi, filial, formasi, frustasi merupakan kata-kata yang sering digunakan oleh kalangan atas, seperti mahasiswa, pejabat tinggi, baik dalam rapat penting atau diskusi-diskusi formal maupun pembuatan karya ilmiah agar lebih berwibawa. 

Daftar Pustaka

http://tugasmanajemen.blogspot.com/2011/04/pengertian-fungsi-dan-elemen-elemen.htmlhttp://unserebloggie.wordpress.com/2013/05/05/kelompok-5-diksi/
Keraf,Gorys. 2000.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, Gorys. 2008.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Marwan,Iwan. 2012.Bahasa Indonesia di Pergiruan Tinggi.Surabaya:Sinar Terang Pres.
Setya, Ikrar, 2011, “KARAKTERISTIK DIKSI DALAM RUBRIK “E-MAIL DARI AMERIKA”.  Jurnal Artikulasi. Vol.12 No.2,





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Contoh Makalah Diksi

  • Contoh wawancara gunung meletus Teks Wawancara Niken : “Menurut Anda, apakah gunung meletus itu?” Rika : “Gunung meletus adalah peristiwa alam yang terjadi akibat gerakan magma dari perut bumi ...
  • Perjalanan hidupku Perjalanan hidupku WN, yang berarti seorang anak yang mendapatkan pertolongan dari alloh, sebuah nama yan di berikan oleh orang tua saya dengan harapan akan dilindun ...
  • IBUKU SUMBER PERJUANGANKU Nama :  Prodi  : ahwal Al-Syakhsiyah Kelas  : A IBUKU SUMBER PERJUANGANKU Namaku RR, aku lahir di Kota Nganjuk, aku duduk di kampu ...
  • Truth or Dare Truth or Dare Siang itu adalah hari Sabtu, kulihat jam tangan yang masih menunjukkan pukul 12.00 WIB, entah kenapa waktu tersa begitu lama ditambah dengan terik mataha ...
  • “Angsa yang Sombong” “Angsa yang Sombong” Alkisah, hiduplah seekor angsa di sebuah istana yang besar dan mewah. Angsa tersebut memiliki tubuh yang anggun, bulu yang indah dan bersih, tetap ...

0 comments:

Post a Comment