PENDIDIKAN DAN POLITIK NEGARA
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu Dr.H.Syamsul Huda, M.Ag
Disusun oleh :
Fajriatus Tsuroiyya (932103713)
PAI/A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2014
PENDAHULUAN
Ada fenomena sejarah anatar pendidikan dan politik, periode tahun 1908 hingga 1945 ditandai kehadiran pemimpin politik yang dedikasi dan gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia menjadi Negara merdeka.Hal ini yang patut diteladani, akan tetapi melihat generasi politik yang terjadi saat ini tidak pantas dijadikan teladan.Karena berbagai aspek kehidupan didominasi terutama kaum elite politik yag berkuasa tepat kejadian maraknya kesewengan yang dilaukan oleh sekelompok penguasayang tidak memiliki idealisme cukup nasionalistik tanpa ada satu kelompok yang menghentikannya.Politik pendidikan atau the politics of education adalah kajian tentang relasi antara proses munculnya berbagai tujuan pendidikan dengan cara – cara penyampaiannya.Kajian ini lebih terfokus pada kekuatan yang menggerakkan perangkat pencapaian tujuan pendidikan dan bagaimana serta kemana perangkat tersebut akan diarahkan.Kajian politik pendidikan terkonsentrasi pada peranan Negara dalam bidang pendidikan, sehingga dapat menjelaskan asumsi dan maksud dari berbagai strategi perubahan pendidikan dalam suatu masyarakat secara lebih baik serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kaitan antara berbagai kebutuhan politik Negara dengan isu – isu praktis sehari hari di sekolah tentang kesadaran kelas yaitu berupa bentuk dominasi dan subordinasi yang sedang dibangun melalui jalur pendidikan.
PEMBAHASAN
A.Kecakapan Intelektual sebagai landasan untuk membangun budaya politik
Kehidupan politik adalah suatu kehidupan dimana para pelaku harus berhubungan secara langsung dan mampu memimpin masyarakat dalam usaha bersama mencari cara mengatur masyarakat.Hal ini memiliki 3 implikasi, diantaranya :
1)Politik menuntut kemampuan untuk membentuk gambaran mengenai jenis masyarakat yang ingin diwujudkan bersama.Pemimpin politik harus memiliki visi tentang kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di masa depan yang lebih baik daripada sekarang.
2)Politik menuntut kemampuan memperoleh kepercayaan masyarakat dan mempengaruhi pikiran rakyat yaitu mampu mengendalikan diri sebagai penguasa.
3)Politik yang baik menuntut kemampuan untuk mempergunakan kekuasaan, kepercayaan yang diterima masyarakat dengan baik.
Budaya politik yang baik, terpuji, tatanan masyarakat yang demokratis ialah budaya politik yang menekankan prinsip-prinsip tentang keharusan mendahulukan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan kelompok dan perlunya melibatkan dalam pengambilan keputusan-keputusan politik.Sebaliknya, budaya politik yang jelek, tercela, masih dalam tatanan masyarakat demokratis adalah budaya politik yang ditandai praktek mendahulukan kepentingan kelompok di atas kepentingan rakyat.Seperti tiga hal dari pernyataan di atas untuk dapat berpolitik secara baik, tidak ada sekolah yang dapat mempersiapkan calon memimpin politik.
B.Pendidikan Melek Politik
Paulo Freire filosof yang pandangannya banyak didasari tentang hakekat manusia bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kesadaran dan tindakan yang dapat dibedakan dengan makhluk lain, khususnya yang disebut dengan binatang.Dalam menghadapi realitas kehidupan, kesadaran dan tindakan seseorang tidak ditentukan melalui proses-proses yang berjalan secara mekanis dan deterministic, namun ia sebagai manusia memiliki kemampuan kesadaran dan tindakan yang dapat didayagunakan untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap lingkungan.
Warga Negara yang melek politik adalah Negara yang sadar akan hak dan kewajiban sehingga dapat ikut serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam setiap proses pembangunan.Pendidikan politik yang tidak optimal menyebabkan public banyak buta politik artinya tidak mendengar, tidak berbicara, tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik.Perlu adanya mentransendensikan atau menyeimbangkan gagasan politik yang dianggap sebagai transfer pengetahuan dalam meningkatkan mutu pendidikan artinya baik guru maupun kaum politik diharuskan saling membantu atau kerjasama.
Bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan politik sejak dini, seperti Pendidikan Kewarganegaraan tentang kenegaraan, aturan politik hingga hal yang mengenainya.Terutama sebelum terjun dalam bidang politik harus mengetahui masalah atau sebab yang terjadi saat ini dan mematuhi aturan dan tata krama dalam forum diskusi maupun yang lainnya.Dapat dicontohkan murid ditempatkan sebagai objek yang tidak tahu apa-apa, sedangkan guru yang tidak tahu apa-apa yang sedang dilakukannya selalu memberikan pengetahuan yang tidak seharusnya diberikan kepada siswa.Perlu adanya upaya penyadaran yaitu pendidik bersama peserta didik menciptakan suatu perubahan untuk menjadi lebih baik.
C.Politik Pendidikan Nasional masih menjadi ruang terpisah
Politik pendidikan nasional saat ini menjadi ruang terpisah dan tidak berkesinambungan dengan bidang lain, seperti budaya, ekonomi, maupun politik.Indonesia selama ini hanya difokuskan pada perbaikan internal pendidikan agar bias mencerdaskan bangsa.Akan tetapi membiarkan ketidaksejahteraan atau kemiskinan rakyat Indonesia, tidak terpenuhi hak politik, bukan saja partisipasi, melainkan juga transparasi.Hal seperti ini yang perlu diperhatikan dan dikaji secara mendalam, adanya perubahan membangun tatanan politik yang baik dan benar.
Darmaningtyas dalam salah satu tulisannya menjelaskan bagaimana politik pendidikan nasional selama ini menjadi ruang terpisah.Ia mencontohkan bagaimana ia termasuk orang yang tidak gembira atas kenaikan anggaran pendidikan nasional, teringat pada ucapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan yaitu anggaran pendidikan yang tinggi, tidak otomatis akan meningkatkan mutu pendidikan nasional bila tidak ditunjang oleh kenaikan anggaran bidang lain, terutama yang berkaitan erat dengan proses belajar mengajar di sekolah maupun rumah, seperti pembangunan prasarana dan transportasi, telekomunikasi, fasilitas kesehatan, dan lainnya.Dengan bergantinya meneri, otomatis berganti kebijakan dan kurikulum juga menyebabkan ketidakrataan pendidikan di kalangan terpinggirkan yang susah mencari kebutuhan hidupnya.
D.Partisipasi Politik
Partisipasi politik adalah suatu usaha terorganisir para warga Negara untuk mempengaruhi bentuk dan jalannya kebijaksanaan umum, dapat diwujudkan dalam bentuk pemberian hak suara dalam pemilihan umum, demontrasi, diskusi politik, kampanye, pemberian usul menyangkut pembuatan keputusan politik, menyusun rancangan kebijakan publik dan lainnya.
Partisipasi politik ditinjau dari dua tingkatan analisis, yaitu makro dan mikro.Analisis makro yaitu analisis yang mencakup unit social luas seperti bangsa, sistem politik, dan organisasi yaitu perencanaan strategi Departemen Pendidikan Nasional.Sedagka analisis mikro mencakup individu dan perilakunya yaitu silabus dan rencana pengajaran.Partisipasi seseorang tidak sama, sebagian individu memiliki tingkat partisipasi politik tinggi sementara sebagian yang lain memiliki partisipasi politik rendah.Partisipasi politik ini sangat penting dalam mewujudkan sebuah Negara yang aman, damai, dan sejahtera.Ada beberapa partisipasi politik diantaranya yaitu :
1)Partisipasi aktif yaitu warga Negara yang senantiasa enampilkan perilaku tanggap (responsif) terhadap berbagai tahapan kebijakan pemerintah.
2)Partisipasi pasif yaitu warga Negara yang menerima segala kebijakan pemerintah.
E.Hubungan Politik dan Pendidikan
Pendidikan sering dijadikan media dan wadah untuk menanamkan ideology Negara atau tulang yang menopang kerangka politik.Di Negara – Negara barat kajian tentang hubungan antara pendidikan dan politik dimulai oleh Plato dalam bukunya Republic yang membahas hubungan antara ideology dan institusi Negara dengan tujuan dan metode pendidikan.
Plato mendemonstrasikan dalam buku tersebut bahwa dalam budaya Helenik, sekolah adalah salah satu aspek kehidupan yang terkait dengan lembanga – lembaga politik.Plato menggambarkan adanya hubungan dinamis antara aktivitas kependidikan dan aktivitas politik.Keduanya seakan dua sisi dari satu koin, tidak mungkin terpisahkan.Analisis Plato tersebut telah meletakkan fundamental bagi kajian hubungan politik dan pendidikan di kalangan generasi ilmuwan generasi berikutnya.
Hubungan atau keterkaitan antara politik dan pendidikan adalah dua elemen penting dalam sistem politik di setiap Negara baik maju maupun berkembang, diantaranya pembangunan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan negeri yang berperan penting dalam membentuk pola pikir dan perilaku politik masyarakat di Negara tersebut.Sebaliknya, lembaga dan proses politik di suatu Negara membawa dampak besar pada karakteristik pendidikan di negaranya, antara lain masyarakat modern pendidikan adalah komoditi politik yang sangat penting dan wilayah menjadi tanggung jawab pemerintah yang besar dan berorientasi teknologi serta mengadopsi nilai-nilai dan lembaga Barat dari pola tradisional ke pola modern.
KESIMPULAN
Pendidikan dan politik seiring berjalan dalam menciptakan Negara maju, damai dan sejahtera yang menanamkan nilai moral yang sesuai aturan Negara atau undang-undang bekerja sama antara pemimpin politik dan rakyat yaitu saling berperan aktif dalam keikutsertaan politik.Dan memberikan kepercayaan sesuai yang diharapkan juga mengajarkan kepada generasi selanjutnya di masa mendatang yang menghasilkan gagasan atau suatu perubahan yang baru berupa fasilitas sekolah, kesehatan, transportasi maupun yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.Anggota IKAPI, KANIKUS.2001.Pendidikan Antisiporis, Jl.Cempaka 9,
Deresan, Yogayakarta 55281
2.Freire, Paulo, REaD (Research, Education and Dialogue).2007.Politik
Pendidikan Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan, Celeban Timur
UH III/548 Yogyakarta 55167
3.Rifai, Muhammad, AR-RUZZ MEDIA.2011.Politik Pendidikan
Nasional.Jl.Anggrek 126 Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Jogjakarta 55282
4.Rohman, Arif, Laksbang Meditama Yogyakarta.2009.Politik Ideologi
Pendidikan, Jl.Ngagel Jaya Utara No.17 Surabaya
5.Sirozi,M,PT.Raja Grafindo Persada, Kharisma Putra Utama
Offset.2005.Politik Pendidikan, Jl.Pelepah Hijau IV TN.1.No.14-15
Kelapa Gading Permai, Jakarta 14240
0 comments:
Post a Comment