ULASAN TENTANG KETUNTASAN BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PAI
MELALUI METODE KISAH
Banyak orang yang terbiasa membaca kisah hanya untuk kenikmatan dan hiburan karena mereka mengetahui bahwa kisah hanyalah karangan manusia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kisah kisah yang tidak mungkin terjadi (kisah kisah khayalan). Kisah kisah di dalam al Qur’an dan hadis yang shahih merupakan kebenaran tanpa ada yang di kurangi dan ditambahi. Kisah bukanlah suatu kebenaran kecuali jika kisah itu disampaikan oleh Allah yang terhindar dari sifat dusta.
Metode kisah merupakan metode pendidikan Islam melalui kisah yang telah terjadi pada masa lalu. Metode kisah telah ada sejak munculnya agama islam, metode kisah bisa dilakukan dengan membaca atau mendengarkan kisah kisah, kemudian dari kisah itu kita bisa merenungkan dan memikirkan kejadian-kejadian yang ada. Sebuah kisah bisa menjadi pelajaran jika orang yang mendengarkan kisah bisa berfikir lebih cerdas dan menyaring isi dari kisah itu dan mengambil hal yang positif. Dalam al Qur’an surat yusuf ayat 111 juga dijelaskan mengenai metode kisah “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” Dari arti ayat tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam sebuah kisah bisa diambil pelajaran, petunjuk dan nasehat yang baik jika pendengar atau pembaca cerita lebih cerdas dan peka dalam berfikir.
Guru dalam menyampaikan kisah dianjurkan untuk mencari kisah kisah yang mengandung pelajaran dan nasihat-nasihat yang diambilkan dari tokoh-tokoh, sehingga bisa dijadikan contoh yang baik. Dalam penyampainnya guru harus menyesuaikan dengan kemampuan murid yang ia didik, memperhatikan perbedaan murid dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya dalam hal ini seorang guru harus tahu kemampuan masing-masing dari anak didiknya sehingga dalam mengajar guru tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi anak yang pintar, yang sedang-sedang saja, maupun anak yang kemampuannya di bawah rata-rata. Misalnya dengan anak yang kemampuannya di bawah rata rata guru harus berusaha agar anak tersebut dapat mengikuti pelajaran sehingga nantinya tujuan ketuntasan belajar dapat tercapai. Akan tetapi masih banyak guru-guru taman kanak kanak atau sekolah dasar yang terbiasa bercerita, tidak menyadari bahwa melalui cerita yang dibacakannya atau disampaikannya mengandung pelajaran yang bermanfaat walaupun tujuan dari guru itu hanyalah menghibur muridnya. Di samping itu, bercerita merupakan cara termudah, tercepat untuk membina hubungan antar guru dengan murid, dan salah satu cara paling efektif untuk membentuk tingkah laku di kemudian hari.
Ketuntasan belajar adalah proses belajar yang bertujuan untuk memaksimalkan pemahaman murid sehingga murid bisa menguasai materi yang diberikan oleh guru. Metode kisah dapat mencapai ketuntasan bila 90 persen murid yang di ajar menguasai materi yang di sampaikan oleh guru.
Dalam sebuah buku diterangkan bahwa metode kisah memiliki beberapa ciri ciri yaitu:
1.Kisah tersusun secara terangkai dan simpel.
2.Menggunakan kata kata yang sederhana, jelas dan mudah, karena metode ini fokus pada alur cerita.
3.Cerita di rangkai semenarik mungkin, biasanya penyampainannya yang dilebih lebihkan sehingga pendengar ingin mendengarkan cerita itu sampai selesai.
Metode kisah merupakan suatu hal yang di sukai banyak orang karena memiliki pengaruh yang tinggi. Metode kisah buknlah sebuah hiburan saja tapi juga bertujuan untuk mengenalkan orang pada lingkungan, sosial budaya, tolong menolong dan mendorong orang lebih berfikir positif. seperti kisah kisah Nabi, wali, kyai dan orang orang sholeh lainya, kita bisa mengambil atau meniru tingkah laku dan akhlak mereka bahkan bisa menjadi pedoman seperti kisah kisah yang ada dalam al Qur’an. Pondok pesantren juga menerapkan metode kisah ini, dan sering digunakan pada saat pembacaan kitap kuning, contohnya ketika Ustad menerangkan kitab tentang akhlak kemudian Ustad menjelaskan isi kitab tersebut kepada santri santri, tidak hanya sampai di situ, ustad itu juga bercerita tentang kisah kisah orang sholeh yang mana isi dari cerita itu sesuai dengan apa yang di terangkan dalam kitab yang sedang di ajarkan Ustad itu, sehingga santtri lebih menguasai materi yang di sampaikan Ustad.
Metode kisah merupakan metode yang paling baik dalam proses belaja mengajar, metode ini juga memiliki banyak keuntungan diantaranya adalah
1.Dapat membuat suasana di kelas, menjadi lebih nyaman, .
2.Siswa lebih aktif di dalam menemukan nilai-nilai akhlak mulia yang terkandung di dalam cerita kisah sesuai caranya sendiri.
3.Siswa sangat bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diberikan baik itu merupakan tugas individu maupun kelompok.
4.Siswa merasa lebih nyaman, senang dan memiliki kedekatan baik dengan teman sebaya maupun dengan guru.
5.Mampu mengembangkan daya penalaran, sikap kritis serta menstimulir siswa untuk lebih aktif dan kreatif.
6.Siswa dengan mudah dapat membedakan perbuatan yang baik dan perlu ditiru dengan yang buruk dan tidak perlu dicontoh.
7.Siswa juga semakin giat dan tertib di dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
metode kisah lebih bersifat menyenangkan dan mampu menghidupkan dan memuaskan rasa ingin tahu murid. Sehingga murid jauh lebih konsentrasi dan merasa senang mengikuti pelajaran. Cara mengajar dengan menerapkan metode kisah juga mampu memberikan ilustrasi konsep-konsep akhlak secara lebih jelas, lugas dan konkret (nyata), sehingga mudah dipahami dan diterima oleh peserta didik.
Daftar Pustaka
Al-Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama, Semarang: Toha Putera, 1989
0 comments:
Post a Comment