Friday, January 2, 2015

FIlsafat Umum


  1. Empirisme adalah bentuk filsafat  yang mengutamakan bahwa suatu bias dikatakan benar jika adabukti sesuatu kebenaranya sesuai manfaat secara materi bukan rohani. Tidak ada sesuatu di dalam pikiran kitaselain didahului oleh pengalaman.      Tokoh empirisme : John Lock, David Hume,   Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa sesuatu yang membuktikan benar dengan melihat akibat atau hasil yang bermanfaat secara praktis,jadi pragmatism tidak mau direpotkan dengan pertanyaan seputar kebenaran.  Tokoh pragmatisme: Wiliam James, John Dewey, Charles Sander Peirce,  Dampak dalam  kajian keislaman adalah banyak orang yang lebih mau mencoba sendiri kebenaran sesuatu karena mereka berfikir bahwa kebenaran harus dibuktikan oleh pengalaman atau tindakan sendiri.
  2. Eksistensialisme menekankan pada manusia  yang bertanggungjawab atas kemauannya   yang  yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang salah. Tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif , dan karenanya masing –masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar .Manusia jugadipandang sebagai suatu makhluk yang harus bereksistensi (berbuat) ,mengkaji cara manusia berada di duniadengan kesadaran .Jadi dapat dikatakan pusat renungan eksistensialisme adalah manusia kongkret. Tokoh: Kiekegaard, Karl  Jaspers, Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Friedrich Nietzste.
  3. Kerangka operational Hegel adalah hukum tentang saling hubungan dan perkembangan gejala-gejala yang berlaku di dunia ini dipandang bukan sebagai suatu hal yang objektif, yang primer melainkan perwujudan dari ide absolut Kerangka operational descratesadalah falsafat rasional mempercayai bahwa pengetahuan yang dapat diandalkan bukanlah turunan dari dunia pengalaman melainkan dari dunia pikiran. Descartes mengakui bahwa pengetahuan dapat dihasilkan oleh indera, tetapi karena dia mengakui bahwa indera itu bisa menyesatkan seperti dalam mimpi atau khayalan, maka dia terpaksa mengambil kesimpulan bahwa data keinderaan tidak dapat diandalkan.  Masalah agama yang tidakdapat diselesaikan dengan cara rasional-empirismeadalah seperti masalah kepercayaan tentang ziarah kubur pihak rasionalisme menganggap bahwa jika kita mengunjungi makam maka tidak masukakal karena menurut rasionalisme ilmu yang diperoleh melalui akal itu lebih tinggi sedangkan menurut empirisme dengan kita mengunjungi berarti kita mendapat pengalaman sehingga kita tahu bahwa itu bisa di tangkap oleh akal.
  4. Pandangan Ibnu Sina tentang Wujud Allah dan Alam adalah Sejalan dengan filsafat emanasi inilah, alam ini qadim karena diciptakan oleh Allah sejak zaman Azali. Akan tetapi, tentu sajaIbnu Sina membedakan antaraqadimnya Allah dan alam. Perbedaan tersebut terletak pada sebab membuat alam terwujud. Keberadan alam tidak didahului oleh zaman, maka alam qadim dari segi zaman. Adapun dari segi esensi, sebagai hasil ciptaan Allah secara pancaran, alam ini baru. Sementara itu, Allah adalah taqaddumzaty. Ia sebab semua yang  ada dan Ia pencipta alam. Akhir  kata, meski tak luput dari protes dan kontroversi, filsafat IbnSina adalah jejak dan warisan ketika dunia Islam berusaha melakukan rasionalisas iteologis, sekaligus berikhtiar dalam kecimpung filosofis agar agama “tidak mati” dalam roda sejarah dan laju peradaban ummat manusia. Pandangan filosofis Imam Al Ghazali tentang wujud Allah dan Alam adalah Mengenai kejadian alam dan dunia, Al-Ghazali berpendapat bahwa dunia itu berasal dari iradat (kehendak) tuhan semat-mata, tidak bisa terjadi dengan sendirinya.Iradat tuhan itulah yang diartikan penciptaan.Iradat itu menghasilkan ciptaan yang berganda, di satu pihak merupakan undang-undang, dan di lain pihak merupakan zarah-zarah (atom-atom)  yang masih abstrak. Penyesuaian antara zarah-zarah yang abstrak dengan undang-undang itulah yang merupakan dunia dan kebiasaanya yang kita lihat ini.  Iradat tuhan adalah mutlak, bebas dari ikatan waktu dan ruang, tetapi dunia yang diciptakan itu seperti yang dapat ditangkap dan dikesankan pada  akal (intelek) manusia, terbatas dalam pengertian ruang dan waktu. Al-Ghazal imenganggap bahwa tuhan adalah transenden, tetapi kemauan iradatnya imanen di atas dunia ini, dan merupakan sebab hakiki dari segala kejadian Menurut saya pandanagan Ibnu Sina tentang wujud dan Allah bahwa alam itu qadim ada karena di ciptakan oleh  Allah sedangkan Imam Al Ghazali menyatakan bahwa bagaimana alam bias ada kalau Allah saja tidak tahu siapa yang  menciptakan. 




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : FIlsafat Umum

  • Contoh Artikel FILSAFAT KLASIKNama: M. Asrori BurhanNim : 931325214FILSAFAT KLASIKA.SOCRATESSokrates lahir di Athena pada tahun 470 SM dan meninggal pada tahun 399 SM.Bapaknya adalah tukang pembuat p ...
  • Contoh Artikel FILSAFAT KLASIKNama: M. Asrori BurhanNim   : 931325214FILSAFAT KLASIKA.SOCRATESSokrates lahir di Athena pada tahun 470 SM dan meninggal pada tahun 399 SM.Bapaknya adalah tukang pe ...
  • Contoh Makalah POSITIVISMEPOSITIVISMEUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “FILSAFAT UMUM”Dosen Pengampu:Drs. H. Samsul Huda, M. AgOleh:Yuana Antika(932212412)JURUSAN TARBIYAHPROGRAM STUDI TADRIS BAHA ...

0 comments:

Post a Comment