A.Faktor-faktor yang mempengaruhi Intelegensi
Secara umum, intelegensi adalah kemampuan individu dalam memberikan respon yang tepat (baik) terhadap stimulasi yang diterimanya. Dalam intelegensi akan terdapati adanya faktor-faktor tertentu yang dapat membentuk inteligensi, makna tersebut biasa disebut teori faktor. Mengenai faktor-faktor apa yang terdapat dalam inteligensi, di antara para ahli belum terdapat pendapat yang bulat.
Thorndike dengan teori multi faktornya, menyatakan bahwa inteligensi tersusun dari beberapa faktor, dan faktor-faktor itu terdiri dari elemen-elemen, tiap elemen terdiri dari atom-atom, dan tiap-tap atom merupakan hubungan stimulus-respons. Jadi, suatu aktivitas yang menyangkut intelegensi adalah kumpulan dari atom-atom aktivitas yang berkombinasi satu dengan yang lainnya.
Faktor intelegensi menurut Spearman
a.General Ability : terdapat pada semua individu tetapi berbeda satu dengan yang lainnya.
b.Special Ability : bersifat khusus yang menangani bidang-bidang tertentu.
Faktor intelegensi menurut Burt
a.General Ability
b.Special Ability
c.Common Ability/Common factor : merupakan faktor suatu kelompok kemampuan tertentu, misalnya common factor dalam hal bahasa, common factor dalam hal matematika.
Dengan demikian menurut Burt, dalam inteligensi ada 3 macam faktor, yaitu faktor G, faktor S, faktor C, dan faktor-faktor ini akan tampak pada performance individu.
Faktor-faktor intelegensi secara rinci dikemukakan oleh Thrurstone yaitu :
a. S (spatial relation)
Merupakan kemampuan untuk melihat atau mempresepsi gambar dengan dua atau tiga dimensi, menyangkut jarak (spasial).
b. P (perceptual speed)
Merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan judging mengenai persamaan dan perbedaan atau dalam respons terhadap apa yang dilihatnya secara detail.
c.V (verbal comprehension)
Yaitu kemampuan yang menyangkut pemahaman kosa kata, analogi secara verbal, dan sejenisnya.
d.W (word fluency)
Yaitu kemampuan yang menyangkut dengan kecepetan yang berkaitan denga kata-kata, dengan anagram, dan sebagainya.
e. N (number facility)
Yaitu kemampuan yang berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan dalam berhitung (komputasi).
f. M (assosiative memory)
Yaitu kemampuan yang berkaitan dengan ingatan, khususnya yang berpasangan.
g. I (induction)
Yaitu kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh prinsip atau hukum.
Dari, semua pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor intelegensi berhubungan erat dengan kemampuan khusus individu dalam menangani atau memecahkan suatu masalah yang dihadapinya. Faktor intelegensi lebih bersifat internal (tergantung dari setiap individu) dan sedikit pengaruhnya dari luar.
B.Cara Mengidentifikasi dan mengembangkan bakat anak
Dalam buku Munif Chatib yang berjudul Orangtuanya Manusia yang berisi cara melejitkan potensi dan kecerdasan anak dengan menghargai fitrah setiap anak, dituliskan cara mengidentifikasi bakat anak sebagai berikut :
1.Anak akan merasa nyaman mempelajari aktivitas (bakat) yang ia sukai.
2.Anak akan terlihat cepat dalam menanggapi atau belajar pada bakatnya (fast leaner).
3.Anak akan menghasilkan banyak karya dalam bidangnya.
4.Anak akan melakukan kebiasaan bakatnya berulang-ulang.
Cara mengembangkan bakat anak :
1.Biarkan si anak menemukan bakat dan minatnya sendiri, sebaiknya orangtua juga memperhatikan aktivitas yang ia pilih
2.Sebisa mungkin menjawab semua pertanyaan anak sebagaimana mestinya, karena mereka akan terus bertanya tentang apa yang mereka lihat.
3.Jangan membatasi dan memberikan label negatif pada aktivitas yang mereka sukai sehingga label tersebut akan memberatkan anak untuk mencapai reputasi.
4.Sebisa mungkin memberikan penghargaan yang tinggi namun realistis pada anak.
5.Berikan bahan-bahan bacaan atau referensi untuk memberikan akses pada anak tentang dunia luar.
6.Jangan paksa anak melakukan atau mempelajari hal-hal yang tidak ia sukai hingga ia mengalami stress. Sebisa mungkin sebagai orangtuanya kita memberinya dorongan, bukan memaksanya.
7.Ajaklah anak untuk mengikuti pengalaman-pengalaman menarik bagi hidup kita. Aktivitas tersebut akan memunculkan bakat anak yang terpendam.
8.Sebisa mungkin kita menghargai kesalahan dan kenakalan anak. Dan juga kita jangan menuntut kesempurnaan darinya.
9.Ceritakanlah orang-orang yang mampu menginspirasi kesuksesan hidup.
10.Beri mereka banyak waktu luang untuk mengembangkan kreatifitas bakat anak.
11.Sebisa mungkin meminta anak untuk setuju mengikuti komunitas-komunitas yang berhubungan dengan bakatnya.
12.Sebisa mungkin orangtua mendengarkan dengan penuh perhatian saat anak bicara.
13.Jangan memberi kritik terhadap hal-hal yang dilakukan anak. Bakat anak tidak akan berkembang jika anak dievaluasi.
14.Bermainlah dengan anak dan tunjukan rasa senang kita karena telah ikut bermain dengannya.
Sumber :
Sobur, Alex.2010.Psikologi Umum. Bandung: Pustaka setia
Chatib, Munif.2012.Orangtuanya Anak. Bandung: PT. Mizan Pustaka
0 comments:
Post a Comment