Judul : Mengetuk Pintu Taubat
Pengarang : Muhammad Syaiful Hidayat dan Yunus Hanis Syam
Tahun Terbit : 2009
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Mutiara Media
Tebal Buku : 156 Halaman
Sebagai makhluk Allah SWT kita pasti tidak luput dari dosa. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menghapus semua dosa kita, salah satunya adalah taubat. Taubat merupakan bentuk sikap yang lebih besar, lebih dalam, dan lebih sulit daripada sekedar kata-kata. Mengucapkan dengan lisan memang menjadi sesuatu yang dituntut, setelah taubat itu benar-benar terwujud dan terbukti, agar seseorang mengakui dosanya dan meminta maghfirah (ampunan) kepada Allah. Namun, jika hanya beristighfar atau menyatakan taubat dengan kata-kata tanpa ada kebulatan hati, itu adalah taubatnya pendusta (al-mukadzdzibin). Taubat yang paling utama adalah taubat nashuha (taubat yang sebenar-benarnya, ikhlas, jujur dari dalam hati).
Allah berfirman dalam surat At-Thamrin ayat 8
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Lalu, apa maksud dari taubat nashuha?
Dalam tafsirnya, Ibn Katsir berkata, “Maksudnya adalah taubat yang jujur dan pasti, menghapus kesalahan yang sebelumnya, membenahi orang yang bertaubat, dan menghilangkan dari dirinya segala perbuatan salah yang telah ia lakukan.
Asal-usul dosa itu dapat digolongkan ke dalam dua macam, yaitu meninggalkan perintah, dan melakukan hal yang terlarang. Dosa dibagi lagi menjadi dua, yaitu yang bersifat lahir (yang dilakukan oleh anggota badan), yang bersifat batin (dosa yang timbul di dalam hati). Selain itu, dosa berdasarkan keterkaitannya dibagi menjadi dua, yaitu dosa yang terkait dengan Allah SWT, dan dosa yang terkait dengan sesama makhluk Allah SWT.
Dosa kecil dapat menjadi dosa besar karena beberapa sebab, yaitu melakukan dan menekuninya secara terus-menerus, meremehkan kemaksiatan, merasa senang dengan kemaksiatan, menganggap mudah atas kehendak Allah untuk menutupi aibnya, memperlihatkan kemaksiatan dan membanggakan diri dengannya, serta kemaksiatan seorang ulama dan seorang panutan.
Dosa dan maksiat adalah awal dari segala bencana yang terjadi pada diri manusia. Perbuatan dosa dan maksiat jelas sangat membahayakan diri manusia itu sendiri, di dunia maupun di akhirat, seperti: menyakitkan hati, mendapatkan su’ul khatimah (akhir hayat yang buruk), menghinakan pelakunya, hilangnya rezeki dan berkah, selain itu Allah dan Rasulullah juga mengutuk pelaku maksiat.
Maka dari itu, taubat sangat dianjurkan oleh Allah swt.. Selain itu untuk membuka pintu taubat kita dapat melakukan beberapa amalan, seperti: melakukan amalan puasa, menjaga dan memelihara shalat, mengutamakan pergi ke masjid, memperbanyak zikir dan doa, memperbanyak qiyamul al-lail, dan jihad fi sabilillah.
Buku ini sangat bermanfaat karena buku ini membahas tentang keutamaan dan cara taubat. Dengan membaca buku ini, pembaca akan lebih berhati-hati dalam melaksanakan segala sesuatu agar tidak terjerumus ke dalam dosa-dosa yang dapat menjadi bencana pada diri manusia itu sendiri, tetapi penulisan kata di dalam buku ini banyak yang salah, sehingga sedikit membingungkan pembaca
0 comments:
Post a Comment