Judul buku : Shalat Hajat Agar Hidup Selalu Ditolong Allah
Penulis : Baba Rusyda Babel Haqq
Penerbit : Citra Risalah
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2010
Tebal buku : 106 halaman
Manusia adalah makhluk Allah yang diberi banyak keistimewaan dan kelebihan, walaupun begitu manusia memerlukan sandaran vertikal yang berada di luar jalur rasionalitas. Dalam Islam, sandaran vertikal itu amatlah jelas dan benar, yakni Allah semata. Hanya Allah tempat bergantung, memohon, berdoa, dan menyandarkan segala sesuatu. Karenanya, sehebat apapun manusia tetap saja ia merupakan makhluk yang lemah.
Setiap hari, bahkan setiap detik manusia selalu dihadapkan pada beragam kebutuhan dan keinginan, dari yang bersifat duniawi hingga yang berorientasi ukhrawi. Agar segala keinginan dan kebutuhan kita terwujud secara lebih berkah dan dirodhai oleh Allah swt., kita dianjurkan mendirikan Shalat Hajat, karena shalat sunnah ini memiliki banyak keutamaan dan keajaiban. Segala kebutuhan terpecahkan , dan segala kebutuhan begitu mudah terwujud.
Secara spesifik, shalat hajat adalah sarana yang disediakan oleh Allah untuk para hamba-Nya yang beriman tatkala mereka menghadapi berbagai keluhan, pengaduan, serta permintaan yang berkaitan dengan kebutuhan. Shalat hajat tidak hanya dilaksanakan ketika kita memiliki kebutuhan yang bersifat aktif, seperti karunia rezeki, ilmu, keturunan, jodoh, dan kemuliaan. Tetap, juga bisa dilaksanakan ketika memiliki kebutuhan yang bersifat pasif, seperti minta dihindarkan dari bencana, bahaya, dan hal-hal lain yang merugikan.
Takdir adalah suatu ketetapan Allah yang telah ditentukan untuk makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan, takdir tidak bisa dirubah oleh siapapun, kecuali atas kehendak Allah swt.. Akan tetapi, Rasulullah saw. memberikan cara khusus untuk mengubah takdir, yaitu dengan shalat hajat dan berusaha dengan sungguh-sungguh.
Agar shalat hajat lebih mustajab, kita harus yakin bahwa Allah pasti mengabulkannya, jangan sekali-kali dilakukan untuk keburukan atau sebuah dosa, lakukanlah dengan hati yang penuh kekhusyukan, dan jangan tergesa-gesa.Waktu shalat hajat yaitu, waktu syuruq (ketika matahari terbit hingga naik kira-kira 10 derajat dari permukaan bumi), waktu istiwa’ (ketika matahari tepat di tengah-tengah bumi), waktu ghurub (ketika matahari mulai terbenam hingga sempurna tenggelam, setelah shalat shubuh hingga matahari terbit, setelah shalat ashar hingga matahari terbenam.
Buku ini berisi tentang saran agar hidup selalu ditolong oleh Allah swt. dengan shalat hajat. Jadi, buku ini sangat bermanfaat karena pembaca akan lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. ketika dalam masalah dan tidak terjerumus dalam kemaksiatan.
0 comments:
Post a Comment