Monday, May 25, 2015

Contoh Makalah Gerakan Pembaharuan di Turki

Gerakan Pembaharuan di Turki

Disusun untuk memenuhi tugas pada matakuliah
“Pemikiran Modern Dalam Islam”

Dosen Pengampu : Ima Fitriyah, M.Pd.I


Oleh :
Elok Febriana Rahmawati   (932129013)
Irwan Julianto             (932130413)


PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Turki merupakan Negara dimana kekhalifahan terbesar umat Islam pernah disana yaitu Turki Usmani. Oleh karena itu keterkaitan bangsa Turki dengan Islam sangat kuat karena Islam sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat Turki.
Setelah runtuhnya kerajaan Turki Usmani, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang memasuki Islam maka muncullah gerakan pembaharuan di Turki. Pembaharuan-pembaharuan tersebut bertujuan untuk membawa umat Islam kepada kemajuan. Kontak dengan dunia Barat juga telah membawa dampak untuk memberikan pengaruh dalam ide-ide pembaharuan.
Dalam pembaharuan tersebut dipelopori oleh beberapa tokoh yang berhasil membawa Kerajaan Turki kepada kemajuan dengan pemikiran-pemikiran yang digagasnya.


B. Rumusan Masalah

  1. Apa latar belakang pembaharuan Islam di Turki ?
  2. Siapa saja tokoh pembaharuan di Turki ?
  3. Bagimana prinsip pemikiran pembaharuan masing-masing tokoh ?
  4. Bagaiamana Pengaruh pembaharuan di Turki dalam dunia Islam ?



BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar belakang pembaharuan Islam di Turki
Pembaharuan dalam Islam pada hakekatnya merupakan usaha kritik diri dari perjuangan untuk menegaskan bahwa Islam selalu relevan menghadapi situasi-situasi baru yang dihadapi oleh masyarakat Islam. Gerakan pembaharuan Islam itu sendiri telah melewati sejarah panjang. Secara historis, perkembangan pembaharuan Islam paling sedikit telah melewati empat tahap. Keempatnya menyajikan model gerakan yang berbeda. Meski demikian, antara satu dengan lainnya dapat dikatakan sebuah keberlangsungan (continuity) daripada pergeseran dan perubahan yang terputus-putus. Hal ini karena gerakan pembaharuan Islam muncul bersamaan dengan fase-fase kemoderenan yang telah cukup lama melanda dunia, yaitu sejak pencerahan (renaisance) pada abad ke-18 dan terus berekspansi hingga sekarang. 
Tahap-tahap gerakan pembaharuan Islam itu, dapat dideskripsikan sebagai berikut: pertama, adalah tahap gerakan yang disebut-sebut dengan revalisme pramodernis ( premodernism revivalish ) atau disebut juga revivalis awal (early revivalish). Model gerakan ini timbul sebagai reaksi atas merosotnya moralitas kaum muslim. Waktu itu masyarakat Islam diliputi oleh kebekuan pemikiran karena terperangkap dalam pola tradisi yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Ciri pertama yang menandai gerakan yang bercorak revivalisme pramodernis ini adalah perhatian yang lebih mendalam dan saksama untuk melakukan transformasi secara mendasar guna mengatasi kemunduran moral dan sosial masyarakat Islam. Transformasi ini tentu saja menuntut adanya dasar-dasar yang kuat, baik dari segi argumentasi maupun kultural. Dasar yang kelak juga dijadikan slogan gerakan adalah “kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw”. Tahap kedua, dikenal dengan istilah modernisme klasik. Di sini pembaharuan Islam termanifestasikan (terealisasikan) dalam pembaharuan lembaga-lembaga pendidikan.Pilihan ini tampaknya didasari argumentasi bahwa lembaga pendidikan merupakan media yang paling efektif untuk mensosialisasikan gagasan-gagasan baru.Pendidikan juga merupakan media untuk “mencetak” generasi baru yang berwawasan luas dan rasional dalam memahami agama sehingga mampu menghadapi tantangan zaman. Model gerakan ini muncul bersamaan dengan penyebaran kolonialisme dan imperialisme Barat yang melanda hampir seluruh dunia Islam.Implikasinya, kaum pembaharu pada tahap ini mempergunakan ide-ide Barat sebagai ukuran kemajuan. Meskipun demikian, bukan berarti pembaru mengabaikan sumber-sumber Islam dalam bentuk seruan yang makin santer untuk kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi. 

Tahap ketiga, gerakan pembaharuan Islam disebut revivalisme pascamodernis ( posmodernist revivalist ), atau disebut juga neorevivalist (new revivalist). Pada tahap itu kombinasi-kombinasi tertentu antara Islam dan Barat masih dicobakan. Bahkan ide-ide Barat, terutama di bidang sosial politik, sistem politik, maupun ekonomi, dikemas dengan istilah-istilah Islam. Gerakan–gerakan sosial dan politik yang merupakan aksentuasi(penekanan) utama dari tahap ini mulai dilansir dalam bentuk dan cara yang lebih terorganisir. Sekolah dan universitas yang dianggap sebagai lembaga pendidikan modern dibedakan dengan madrasah yang tradisional yang juga dikembangkan. Kaum terpelajar yang mencoba mengikuti pendidikan universitas Barat juga mulai bermunculan. Tak heran jika dalam tahap ini, mulai bermunculan pemikiran-pemikiran sekularistik yang agaknya akan merupakan benih bagi munculnya tahap berikutnya. Dalam ketiga tahap itulah munculah gerakan tahap keempat yang disebut neomodernisme. Tahap ini sebenarnya masih dalam proses pencarian bentuknya. 
Meskipun demikian, Fazlur Rahman sebagai “pengibar bendera” neomodernisme menegaskan bahwa gerakan ini dilancarkan berdasarkan kritik terhadap gerakan-gerakan terdahulu. Karena mengambil begitu saja istilah Barat dan kemudian mengemasnya dengan simbol-simbol Islam tanpa disertai sikap kritis terhadap Barat dan warisan Islam. Dengan sikap kritis, baik terhadap Barat maupun warisan Islam sendiri, maka kaum muslim akan menemukan solusi bagi masa depannya. 
Pada periode pertengahan (1250-1800 M) telah timbul pemikiran untuk melakukan pembaharuan. Terutama dikerajaan usmani, karna di abad ke 17 kerajaan ini mulai mengalami kekalahan peperangan yang mengakibatakan pihak kerajaan harus menyerahkan beberapa negara jajahanya kepada negara yang telah mengalahkannya, kekalahan-kekalahan semacam ini ahirnya mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka dari pihak kerajaan usmani menyelidiki sebab kekalahan mereka, dengan cara mengirim duta-duta ke beberapa negara, yang ahirnya memberikan laporan tentang kemajuan teknis, militer, rumah sakit, dll. 
Laporan - laporan dari data inilah yang kemudian menghasilkan usaha menuju pembaharuan,  Dikerajaan usmani raja yang menjadi pelopor pembaharuan adalah Sultan Mahmud II. 

B. Tokoh pembaharuan di Turki
a. Sultan Mahmud II
1. Latar belakang pembaharuan 
Karena kedudukan di pusat pemerintahannya yaitu di Kerajaan Usmani semakin kuat, sehingga ia semakin mantap untuk mengadakan pembaharuan-pembaharuan di dalam berbagai bidang. 
2. Biografi tokoh
Sultan Mahmud II dilahirkan di Turki tanggal 20 Juli 1785 M. Ia adalah Sultan di Kerajaan Usmani. Sultan Mahmud II mempunyai pendidikan tradisional, ia diangkat menjadi sultan pada tahun 1808 dan meninggal pada 1 juli 1939. 
Dibagian awal dari kesultanannya ia disibukkan oleh peperangan dengan Rusia dan usaha menundukkan daerah yang mempunyai kekuatan otonomi yang besar. 
3. Pemikiran tokoh dalam pembaharuan Islam di Turki
a. Bidang Militer
Bidang militer merupakan hal yang pertama dilirik oleh Sultan Mahmud II dalam mengadakan pembaharuan. Pemikiran atau usaha-usaha yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Membentuk korp tentara baru yang diasuh oleh pelatih yang dikirim oleh Ali Pasya dari Mesir dan menjauhi pemakaian pelatih dari Kristen atau Eropa. 
b. Bidang hukum / organisasi pemerintah

  1. Mempunyai dua bentuk kekuasaan yaitu untuk memerintah dan menyiarkan atau membela Islam.
  2. Membentuk dua pegawai tinggi yaitu Sadrazam dan Syaikh al-Islam.
  3. Memindahkan kekuasaan judikatif dari tangan Sadrazam ke tangan Syaikh al-Islam.
  4. Mengeluarkan ketentuan hukum tentang kewajiban para hakim dan pegawai.
  5. Membedakan antara urusan agama dengan dunia.

c. Bidang Pendidikan

  1. Mengadakan perubahan kurikulum madrasah dengan menambah pengetahuan umum didalamnya.
  2. Mendirikan dua sekolah umum yaitu Mekteb-I Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umum) dan Mekteb-I ulum-u Edebiye (sekolah Sastra). 
  3. Mendirikan pula Sekolah Militer, Teknik, Kedokteran dan Pembedahan.
  4. Mengirim siswa ke Eropa untuk belajar Ilmu pengetahuan dan teknologi.
  5. Banyak beredar buku-buku karya para intelektual dalam bahasa Turki.
  6. Menegluarkan surat kabar resmi yaitu Tukvimi Vekayi.

b. Tanzimat
1. Latar belakang
Tanzimat berasal dari bahasa Arab yang artinya mengatur, menyusun dan memperbaiki. Karena zaman itu banyak diadakan peraturan dan undang-undang baru, maka pembaharuan tersebut dinamakan Tanzimat. Zaman Tanzimat merupakan kelanjutan dari pembaharuan yang dilakukan oleh Sulatan Mahmud II.

2. Tokoh-tokoh pada zaman Tanzimat dan pemikirannya
a. Mustafa Rasyid Pasya
Mustafa Rasyid Pasya lahir pada tahun 1800 di Istambul. Ia mendalami ilmu pengetahuan agama ataupun umum melalui madrasah. Kemudian pemerintah mengangkatnya menjadi pegawai Negara. Karena karirnya semakin menanjak akhirnya ia diangkat menjadi Duta Besar di Paris pada tahun 1834. Setelah beberapa waktu berada di Negara lain dan ia mengetahui seluk beluknya akhirnya ia diangkat sebagai Menetri Luar Negeri dan selanjutnya menduduki jabatan Perdana Menteri. 
b. Mustafa Sami’
Ia adalah seorang pemikir yang juga mempunyai pengaruh pada pembaharuan di zaman Tanzimat. Menurutnya kemajuan Eropa disebabkan oleh faktor-faktor berikut : 
a) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b) Toleransi beragama dan kemampuan orang Eropa melepaskan diri dari ikatan-ikatan agama.
c) Tidak terputusnya hubungan peradaban Eropa baru dengan yang lama.
d) Pendidikan universal bagi pria dan wanita sehingga umumnya orang Eropa pandai membaca dan menulis. 
c. Mehmed Sadik Rifat Pasya
Seorang pemuka Tanzimat yang pemikirannya lebih banyak diketahui. Ia lahir pada tahun 1807 dan wafat tahun 1856 M. Setelah selesai dari madrasah ia melanjutkan ke sekolah sastra. Thun 1834 ia diangkat menjadi Pembantu Luar Negeri, tiga tahun kemudian ia diangkat menjadi Menteri Luar Negeri dan selanjutnya menteri keuangan.
Pokok pemikiran dan pembaharuannya adalah :

  1. Peradaban dan kemajuan modern Barat dapat diwujudkan dengan adanya suasana damai serta hubungan baik antara Negara Eropa.
  2. Membuat peraturan undang-undang yang mengatur kekuasaan sultan dan para pembantunya.
  3. Pengaturan hak dan kewajiban rakyat.
  4. Dibangunnya Bank Islam Usmani pada tahun 1840.

Ide-ide yang dicetuskan Sadik Rifat pada zaman itu merupakan hal baru karena orang tidak mengenal peraturan, hukum, hak dan kebebasan.

Pembaharuan yang dilaksanakan oleh tokoh-tokoh di zaman Tanzimat tidak seluruhnya mendapat dukungan, bahkan banyak mendapat kritik dari kaum inteligensia pada waktu itu karena gerakan Tanzimat untuk mewujudkan pembaharuan didasari oleh pemikiran Liberalisme Barat dan meniggalkan pola dasar syariat Islam. Hal ini menjadi salah satu sebab utama gerakan Tanzimat mengalami kegagalan. Zaman Tanzimat berakhir setelah wafatnya Ali Pasyantahun 1871. 

c. Usmani Muda
1. Latar belakang
Pada awalnya Usmani Muda nerupakan sebuah perkumpulan rahasia yang berdiri tahun 1865 yang bertujuan menghapus pemerintahan absolut Kerajaan Usmani dan menggantinya dengan pemerintahan hukum atau konstitusional.
Dalam pembaharuan yang diadakan pada oleh Sultan Mahmud II dan di zaman Tanzimat, mereka telah mengirim siswanya untuk belajar ke Eropa hal ini menumbuhkan karakter tersendiri pada generasi penerusnya. Setelah mereka pulang ke negaranya mereka memperkenalkan ide-ide Barat. Kemudian mereka memberikan pengaruh dalam meneruskan pembaharuan yang menginginkan dihapusnya kekuasaan sultan. Mereka dan pengikutnya yang termasuk golongan intelegensia Kerajaan Usmani lebih dikenal dengan nama Usmani Muda. Kemudian para pemukanya kemudian lari ke Eropa dan disanalah mereke memperoleh nama Usmani Muda. 

2. Tokoh-tokoh di zaman Usmani Muda dan Pemikirannya
a. Ziya Pasya
Ia adalah anak seorang pegawai kantor Cukai di Istambul. Setelah menyelesaikan sekolah pada sekolah Suleymaniye yang didirikan oleh Sultan Mahmud II ia diangkat menjadi pegawai pemerintah. Tahun 1854 ia diterima menjadi Sekretaris Sultan. dan untuk keperluan tugasnya ia mulai mempelajari bahasa Perancis.
Pemikiran yang dikemukakan oleh Ziya Pasya adalah :

  1. Agar dapat digolongkan dalam kumpulan Negara maju, Kerajaan Usmani harus memakai sistem pemerintahan konstitusional, dalam sistem ini harus ada Dewan Perwakilan Rakyat.
  2. Dalam mengadakan pembaharuan, tidak setuju dengan pendirian yang meniru Barat dalam segala-galanya.
  3. Sebagai orang yang berjiwa Islam kuat, ia menentang pendapat bahwa Islam merupakan penghalang bagi kemajuan. 

b. Namik Kemal
Ia berasal dari keluarga golongan atas. Disamping pelajaran Bahasa Arab dan Persia, ia juga diajarkan Bahasa Perancis. Dengan umurnya yang masih muda ia sudah diangkat sebagai pegawai di Kantor Penerjemah kemudian dipindahkan sebagai pegawai di Istana Sultan.
Prinsip pemikiran yang dikemukakan oleh Namik kemal dalah sebagai berikut :

  1. Banyak dipengaruhi oleh pemikiran Sinasi, ia adalah sastrawan terkenal yang pernah belajar di Prancis dan dikenal sebagai orang yang banyak dipengaruhi ide-ide Barat.
  2. Menerbitkan surat kabar yang bernama Tasvir-I Efkar yang banyak mempengaruhi kebangkitan intelektual Kerajaan Usmani abad ke-19.
  3. Memberikan kritik yang keras terhadap pembaharuan Tanzimat yang kurang mengindahkan ajaran Islam dan banyak model pembaharuan yang memakai Barat. 


D. Pengaruh pembaharuan di Turki dalam dunia Islam
Pada abad pertengahan Dunia Barat telah maju, ditandai dengan beberapa kemajuan dan penemuan teknologi modern seperti kaca lensa (1250), alat percetakan (1450), dan lain-lain. Perkembangan IPTEK ini disamping menimbulkan hal-hal yang positif adapula yang negatif, sedangkan umat Islam dibelahan bagian timur sedang bersimpuh dibawah penindasan dan juga terlena dibawah sisa kemegahan kurturnya di masa silam yang telah sirna, namun dibelahan barat (Asia Barat) kurang lebih tahun 1300 telah berdiri pula Kerajaan Turki, namun mereka kurang berbudaya. Mereka hanya mengandalkan kemajuan militer, keberanian dan fisik mereka yang kuat, namun mereka ini merupakan ancaman bagi Eropa, Puncak kemajuan Turki tersebut berada pada zaman Sultan Mahmud II, antara lain pada tahun 1453 dapat menaklukkan Byzantium Romawi. dari Istanbul, mereka menguasai daerah sekitar laut tengah dan berabad-abad lamanya Turki sebagai suatu negara yang perlu diperhatikan dan diperhitungkan oleh ahli-ahli politik dari Eropa. 
Diantara negara muslim Turki Usmani merupakan kerajaan yang berdiri paling besar serta paling lama berkuasa, pada masa sultan Usman, orang Turki bukan hanya merebut negara-negara Arab, tetapi juga seluruh daerah antara kaukasus dan kota Wina,mereka menguasai daerah-daerah disekitar laut tengah dan berabad-abad lamanya, Turki merupakan faktor penting dalam perhitungan ahli-ahli politik di Eropa Barat. 
Turki membawa pengaruh cukup baik dalam bidang ekspansi agama islam ke Eropa, dalam perkembanganya Turki cukup berpengaruh dalam bidang peradaban islam, pengaruh tersebut sampai keberbagai wilayah Turki Usmani yang wilayahnya begitu luas dalam dunia Islam,seperti dalam bidang militer,bidang ilmu pengetahuan bidang kebudayaan dan bidang keagamaan. 
Bagaimanapun kerajaan Turki Usmani telah berjasa terutama dalam wilyah perluasan islam islam ke benua Eropa, karna wilayah Turki Usmani berda di daerah strategis diantara wilayah benua Asia dan Eropa, denah menguasai konstentetinopel sebagai pusat kerajaan Romawi Timur, dan kemudian kota ini diubah namanya dengan Istambul, maka memudahkan pengembangan agama islam ke wilayah Eropa Timur karna wilayah ini belum masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama Islam. Beberapa wilayah Islam di Eropa, seperti Bosnia Herzegovina, Montenegro, servia dan beberapa wilayah didekatny, yang penduduknya sebagian beragama Islam menjadi bukti bahwa perkembangan agama Islam yang dilakukan oleh dinasti Turki Usmani. Akan tetapi karna dalam bidang peradaban dan kebudayaan perkembanganya jauh berada dibawah kemajuan politik, maka negri-negri yang sudah ditaklukan itu akhirnya melepaskan diri dari kekuasan pusat, dan perjalanan dakwah belum berhasil dengan maksimal. 


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembaharuan itu merupakan suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk menuju tahap yang diinginkan suatu golongan kedalam taraf hidup yang lebih baik, dan Pembaharuan Islam itu sendiri adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Pada dasrnya pembahruan islam di Turki yang dilakukan adalah untuk menyelaraskan ataupun membuat suatu bentuk perubahan ke taraf yang di inginkan oleh pemuka dari Turki dengan megubah suatu aturan ataupun memunculkan hal baru yang pastinya akan memberikan pengaruh kedalam segi kemasyarakatan. Pembaharuan itu diantaranya dalam bidang militer, organisasi pemerintahan, bidang pendidikan, dan dalam bidang media masa. Turki membawa pengaruh cukup baik dalam bidang ekspansi agama islam ke Eropa, dalam perkembanganya Turki cukup berpengaruh dalam bidang peradaban islam, pengaruh tersebut sampai keberbagai wilayah Turki Usmani yang wilayahnya begitu luas dalam dunia Islam, seperti dalam bidang militer,bidang ilmu pengetahuan bidang kebudayaan dan bidang keagamaan. kerajaan Turki Usmani telah berjasa terutama dalam wilyah perluasan islam islam ke benua Eropa, karna wilayah Turki Usmani berada di daerah strategis diantara wilayah benua Asia dan Eropa, dengan menguasai konstentetinopel sebagai pusat kerajaan Romawi Timur, dan kemudian kota ini diubah namanya dengan Istambul, maka memudahkan pengembangan agama islam ke wilayah Eropa Timur karna wilayah ini belum masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama Islam.

DAFTAR PUSTAKA
Academic, Grolier Encyclopedia M. Grolier International.America: 1983.
Amin, Samsul Munir. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah, 2009.
Asmuni, Yusran. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan Dalam Dunia Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998.
Nasution, Harun. Pembaharuan Dalam Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang, 2001.
Nasution, Harun. Pembaharuan Dalam Islam Sejarah dan Gerakan. Jakarta: PT Bulan Bintang, 1991.
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam (sejarah pemikiran dan gerakan). Jakarta: Bulan Bintang, 2001.
Rahman, Fazlur. Islam; An Overview.” Dalam Elliade Mercia (ed.), The Encyclopedia of Religion. New York: Macurian Publising Hause, 1987.
Syaukani, Ahmad. Perkembangan Pemikiran di Dunia Islam. Bandung: Pustaka Setia, 1997.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Contoh Makalah Gerakan Pembaharuan di Turki

0 comments:

Post a Comment