“Angsa yang Sombong”
Alkisah, hiduplah seekor angsa di sebuah istana yang besar dan mewah. Angsa tersebut memiliki tubuh yang anggun, bulu yang indah dan bersih, tetapi angsa tersebut sangat angkuh dan sombong.
“Akulah, sang penguasa istana ini dan satu – satunya hewan yang memiliki bulu dan rupa yang menawan. Tidak ada seekor hewanpun di alam ini yang mampu menandingi aku.” ucap sang angsa sambil menampakkan tubuhnya yang memang indah.
Pada suatu hari, datanglah seekor kelinci dan tikus yang meminta makan karena kelaparan. Akhirnya, mereka singgah di istana tersebut dan meminta makan. Ketika mereka sampai di depan pintu gerbang istana, ada 2 prajurit yang menanyai tujuan kelinci dan tikus datang ke istana.
“Hey, apa tujuan kalian datang ke istana ini ?” tanya salah satu dari prajurit tersebut.
“Kami kesini untuk meminta makan karena kelaparan.” jawab kelinci dengan wajah memelas.
“Baik, akan kutanyakan kepada ratu angsa. Kalian berdua, tetap disini dan
jangan kemana – mana!” ucap prajurit.
“Ya, prajurit” sahut kelinci dan tikus.
Akhirnya, kedua prajurit datang menemui sang angsa.
“ Salam ratu angsa. Ada tamu yang datang meminta makanan kepada kita.” ucap salah satu prajurit kepada sang ratu dengan wajah panik.
“Bawa ke sini!” jawab sang ratu sambil langsung berdiri dari kursinya.
Kedua prajurit langsung cepat-cepat keluar dari ruang istana dan menyuruh kelinci dan tikus agar segera menemui sang angsa.
“ Hey, kalian cepat masuk dipanggil sang ratu!” kata salah satu prajurit sambil membentak.
Dan masuklah kelinci dan tikus ke ruang ratu.
“ Salam ratu angsa, ini yang ingin bertemu dengan yang mulia” ujar kedua prajurit dengan menunjuk kelinci dan tikus.
“ Kalian lapar? Hahahaha, makanya usaha dong jangan cuma minta-minta aja!” ucap ratu angsa dengan mengibas-kibaskan bulunya.
“ Maaf yang mulia, kami hanya menginginkan sedikit dari beberapa makanan ratu, tidak semua saya makan kok!” jawab tikus dengan meminta-minta.
“ Iya yang mulia, kami hanya menginginkan 1 piring yang berisi makanan saja, itu saja sudah lebih dari cukup.” saut kelinci dengan sangat memohon.
“ Tapi, ada satu syarat yang harus kamu penuhi, yaitu kalian berdua harus mau untuk saya jual menjadi budak di istana lain, dan biaya budak itu akan kuambil sebagai biaya makan kalian selama disini”, ucap sang angsa dengan jahatnya.
“Jangan, jangan kau jual kami. Jika kau tidak rela menyerahkan makananmu kepada kami, kami tidak akan memaksamu.” ucap si tikus.
“Tidak, kalian sudah berani memasuki wilayah istana ini. Berarti kalian harus mau menjadi barang daganganku.” sahut ratu angsa.
Kemudian kelinci dan tikus pasrah melihat perlakuan ratu angsa. Akhirnya, kelinci pun teringat bahwa saat akan berangkat ke istana bayangan. Ia diberi kekuatan oleh neneknya yang akan melindunginya dari bahaya.
Lalu, si tikus itu memanggil ratu angsa dan menyerang ratu angsa dengan kekuatan yang dimiliki kelinci.
“ Hey ratu! kami sudah tidak bisa menahan emosi. Kau memang angsa yang sangat angkuh dan sombong. Kelinci akan mengutukmu menjadi angsa yang jelek dan istana ini akan hancur.” kata si kelinci dengan nada kesal dan marah.
“ Apa – apaan ini. Apa kalian ingin menjebakku? Kalian memang licik.” ujar sang angsa dengan wajah memerah.
“ Tidak, kami tidak memiliki maksud untuk menjebakmu. Tapi keangkuhan dan kesombonganmu membuat kami geram.” ucap kelinci.
“Jangan, aku sadar aku memang salah. Maafkanlah aku kelinci. Ampun.” ungkap ratu dengan wajah melasnya dan takut.
“Tidak, kau sudah sangat terlambat. Bagaimana jika semua makhluk merasakan apa yang kualami dengan tikus saat ini? Semua ini sudah keterlaluan. Rasakan ini...” kata kelinci dengan tegasnya.
“Blar...” mantra itu merubah istana yang megah menjadi bongkahan batu sisa kehancuran istana itu.
Akhirnya, sang angsa berubah menjadi jelek dan dia memutuskan untuk meninggalkan istananya yang hancur dan pergi ke sebuah hutan belantara. Sang angsa kini hidup dengan kesederhanaan dan penuh penyesalan.
0 comments:
Post a Comment