NAMA : AR
PRODI : AHWAL SYAKHSIYAH
KELAS : A
Tanggal 8 desember 1997, hari dimana aku dilahirkan oleh ibuku dengan jalan operasi. Aku lahir dengan berat badan yang begitu ringan dan mungil, tetapi hari demi hari aku semakin tumbuh besar dan sehat. Masa kecil ku begitu menyenangkan dengan hadirnya kedua orang tua yang sangat mencintaiku. Setelah umur ku menginjak 3 tahun kehidupanku semakin lengkap karena ibuku melahirkan seorang anak laki-laki, dia adik ku. Semakin hari aku semakin tumbuh, saat usia ku mulai menginjak remaja aku mulai mengenal apa itu cinta dan persahabatan. Di bangku SMP aku mempunyai 2 sosok sahabat yang begitu menyayangiku, kami sering bermain dan menghabiskan waktu bersama, tetapi kami pun juga sering bertengkar. Namun dibalik kebiasaan bertengkar kami, kami tahu itu karena kami saling menyayangi dan peduli satu sama lain.
Ada saat dimana aku mulai merasakan apa yang dirasakan remaja pada umumnya, aku mulai tertarik dengan seorang laki-laki, dia seseorang yang humoris dan sederhana. Aku mulai menjalin hubungan dengan nya saat kelas 8. Hari demi hari kita lalui dengan saling mengisi satu sama lain, namun badai tentu saja selalu datang. Dia mempunyai perempuan lain selain aku, aku begitu terguncang dan depresi saat pertama kali mengetahui nya. Dia pacar pertama ku dan menghianati cinta ku yang begitu tulus. Aku sempat sakit selama sebulan hanya karena lelaki itu. Namun dengan bantuan kedua sahabat dan teman-teman ku akhirnya perlahan aku mulai bangkit dari keterpurukan yang tiada guna.
Satu tahun berlalu dan aku mulai lulus dari SMP ku. Berpisah dengan sahabat-sahabat yang kocak dan lucu seakan menyulitkan ku untuk beradaptasi pada lingkungan yang baru. Saat aku mulai masuk ke SMA yang baru, lingkungan baru, dan juga teman-teman baru, aku mulai kesulitan beradaptasi karena terlalu menengok ke belakang dan ingin bersama teman-teman yang lama. Tapi seiring dengan berjalannya waktu akhirnya aku mulai akrab dengan teman-teman baruku,aku mulai menjalani hidup ku dengan normal layaknya pelajar lainnya. Tetapi tak bisa dipungkiri masa SMA ku memang tidak seperti SMP yang begitu berkenang, sampai 3 tahun dan lulus aku melewati hari-hari yang biasa dan membosankan.
Tiba saat nya untuk mencari lingkungan baru lagi, kini aku dihadapkan oleh beberapa pilihan yang menyulitkan. Ada yang menyarankan untuk mulai bekerja, ada yang menyarankan untuk langsung menikah saja, ada juga yang menyarankan untuk melanjutkan pendidikan.
Akhirnya setelah menimbang - nimbang aku memilih untuk meneruskan pendidikan di jurusan yang sama dengan di SMA ku dulu, aku berharap bisa menjadi seorang Insinyur yang bisa merubah negara ini menjadi lebih maju dan canggih. Akhirnya aku memilih jalur SNMPTN untuk masuk ke sebuah Universitas yang menyediakan jurusan yang aku inginkan, tetapi sepertinya Tuhan masih ingin melihat kerja keras ku, aku tidak lulus SNMPTN. Inisiatif selanjutnya aku mengikuti tes SBMPTN di Surabaya, dan kebetulan sekali aku dan kedua sahabatku memilih UNIVERSITAS yang sama, disitulah kami mulai dipertemukan lagi. Dan sepertinya Tuhan masih menginginkan aku dan sahabat-sahabat ku untuk lebih giat bekerja keras lagi, kami bertiga tidak lulus SBMPTN.
Akhirnya kami bertiga sadar, sekolah umum memang bukan tempat kita, dimana lingkungannya sangat tidak sesuai dengan apa yang kami inginkan. Akhirmya kami memilih kampus islam negeri yang cukup dekat dengan kota kami berasal yaitu Kediri, dan puji syukur akhirnya kami bertiga di terima di STAIN Kediri. Aku mengambil jurusan Ahwal Syakhsiyah , mengapa seperti itu ? karena walaupun tidak jadi Insinyur setidaknya saya bisa menjadi penegak hukum yang baik dan adil di negara ini. Sampai akhirnya di usia ku yang sudah meginjak 17 tahun ini, aku mulai memahami bahwa terkadang hidup tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan, INGAT sekenario Tuhan lebih indah.
0 comments:
Post a Comment