My Adventure Mahameru
Nama : Miftahul muhaimin
Prodi : Akhwal Al-Syakhsiyah
Kelas : 1/A
“Mahameru...atap pulau Jawa...puncak para Dewa”
Begitulah para pecinta gunung menyebutnya, bagi pecinta gunung, belum lengkap rasanya kalau tidak mendaki puncak gunung yang satu ini. Dengan ketinggian mencapai 3.676 menempatkan Mahameru sebagai puncak gunung tertinggi dipulau Jawa.
Perjalanan ke gunung Semeru kami lakukan selama 4 hari, mulai dari tanggal 22-26 Juni 2015. Sebenarnya tidak harus selama itu perjalanan dapat di singkat dalam 3 hari 2 malam. Tapi tentu saja jika kita melakukan perjalanan kurang dari 4 hari 3 malam kita tidak akan bisa menikmati keindahan gunung Semeru.
Menaklukan Mahameru itu udah cukup lama kita merencanakan yaitu sejak tahun 2012. Sehingga rencana menaklukan mahameru aku kasih kabar ke teman-teman alhamdulillah teman-teman banyak yang mau ikut. Sayangnya dari 10 orang yang mau ikut hanya 7 orang, yaitu aku, faishol, dendi, diki, ferry, maftuh, alfa.
Kami mulai mendaki kira-kira pukul 09:00 setelah mendaftar, dari pos 1 semua tema-teman kelihatan semangat kita foto-foto di pintu masuk “SELAMAT DATANG PARA -PENDAKI GUNUNG SEMERU” mulai dari start sudah mulai tanjakan dari 500 meter ada teman kita yang sudah kecapean tapi sebagai sahabat kita memberi semangat untuk melanjutkan perjalanan perjalanan kita masih jauh “SEMANGAT....”. Sepanjang perjalanan kita akan melewati jurang yang sangat dalam ditambah jalan setapak yang sangat relatif sempit yang hanya bisa di lewati 1 orang dengan aman. Belum lagi jalan-jalan yang berlubang, pohon tumbang, dan cuaca yang kadang hujan yang akan semakin menyulitkan perjalanan.
Lima jam perjalanan kita sampek di pos 3 kami semua istirahat 1 jam, selesai istirahat kita semua melanjutkan perjalanan lagi dengan semangatnya kita “alhamdulillah” beberapa jam kemudian kita sampek di ranung kumbolo. Disini kita mengambil air minum buwat keperluan untuk melanjutkan perjalanan di kalimati waktu tempuh ranung kumbolo-kalimati adalah 3-5 jam perjalanan kaki. Pemandangan disetiap ranung kumbolo-kalimati sangat indah. Kita akan melewati Tanjakan Cinta yang berada persis di belakang ranung kumbolo. Konon katanya orang-orang yang sedang jatuh cinta akan langgeng cintanya jika melewati tanjakan cinta tanpa berhenti. Selepas tanjakan cinta, kita akan melalui oro-oro ombo. Terdiri dari padang pasir yang sangat luas yang ditumbuhi ilalang dan juga bunga yang berwarna ungu yang indah menjadikan oro-oro ombo sebagai salah satu spot yang wajib dikunjungi para pendaki semeru, oro-oro ombo dikelilingi bukit-bukit kecil dan dibatasi cemoro kandang. Disebut cemoro kandang karena disana memang cukup banyak pohon cemara.
Selepas cemoro kandang kita masuk wilayah jambangan, dari sini puncak Mahameru terlihat jelas, demi menyaksikan mahameru kita semua mulai bersemangat lagi untuk menaklukannya. Bagaimana tidak? Tanjakan curam lurus berpasir terlihat jelas dari kawasan jambangan. Jenis tanjakan yang belum pernah aku lihat sebelumnya, beberapa jam setelah jambangan kamiakan memasuki kawasan kalimati. Sama seperti oro-oro ombo, kalimati juga lautan pasir. Bedanya tanaman di kalimati berupa rumput-rumput kecil, sesampai di kali mati kami segera mendirikan tenda, saat itu juga kami semua membagi tugas ada yang mendirikan tenda dan beberapa lagi memasak makanan untuk kita santap.
Setelah makan aku, alfa, dan dendy menuju sumber mani untuk mengambil air buwat persediaan, cukup jauh sekitar 50 menit perjalanan kami untuk mengambil air ketempat tersebut, karena sumbermani adalah satu-satunya sumber air di kawasan ini, banyak pendaki yang mengambil air persediaan dari sini. Kualitas air sumbermani lebih baik di bandingkan dengan ranung kumbolo, karena air di ranung kumbolo karena akan terasa gatal di tenggorokan kalou di minum.
Sesampainya di kalimati kami bergegas untuk tidur karena jam 22:00 malam kita harus bangun saat kami bangun kami segera membagi tugas untuk memasak dan mempersiapkan peralatan untuk pendakian selanjutnya. Saat jarum jam menunjukkan pukul 23:00 kami langsung melanjutkan perjalanan ke arcopodo sekitar 4 jam, sesampainya di arcopodo kami duduk-duduk sesaat saat udara mulai dingin kami segera melanjutkan perjalanan ke puncak 30 menit kemudian kami sampai di batas antara arcopodo-mahameru pada saat itu trek yang kami lewati sangat menguras energi karena tanjakan luar biasa sulitnya, tanjakan berpasir, malam gelap gulita jurang yang tampak dalam dan menghitam yang membuat adrenalin dan jantung berpacu cepat. Nafas makin tidak karuan, angin semakin kencang, dan suhu semakin dingin termos pun mulai dibuka air panas di dalamnya hanya berasa hangat di lidah. Perjalanan pun semakin jauh medan semakin sulit langkah kaki pun berubah menjadi rangkakan di saat-saat terakhir, ku kerahkan semua energi yang tersisa dan aku pun sadar ternyata telah setinggi ini aku mendaki saat memandang ke bawah. Semangat pun kembali berkobar mengalahkan kelelahan yang amat sangat. Teremos pun kembali dibuka kubagikan pula ke teman-teman. Tanjakan belum menunjukan tanda-tanda berhenti, puncak pun belum terlihat detik demi detik berlalu, menit demi menit ku berlari. Puncakkkkk ....... Begitulah teriakan girang para pendaki ku percepat langkah kaki. Dan Puncakkk.... kami pun sampai di MAHAMERU TANAH TERTINGGI DI PULAU JAWA.
0 comments:
Post a Comment