Thursday, September 8, 2016

MAKALAH PENGETAHUAN, ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA

PENGETAHUAN, ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah 
“FILSAFAT ILMU”
Dosen Pengampu : Abdullah Rahman Effendi, M.Hum



Disusun oleh:
LAILA RIZKI                 (932102114)
MINATUL MA’ULA            (932130014)
AWAL FIKRI BAHARSYAH               (932141014)
HASAN                (932137114)
KELAS: J

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang

Pengetahuan ialah  keadaan tahu atau bisa dibilang semua yang diketahui. Dan ilmu merupakan terjemahan dari kata Inggris science. Kata science bersal dari kata Latin scientia yang berabti “pengetahuan“ yang bentuk kata kerja scire yang artinya “mempelajari”, “mengetahui”. Untuk filsafat adalah berasal dari bahasa Yunani kuno yang diadopsi oleh orang arab dengan mengalami sedikit perubahan bunyi, yaitu falsafat dan oleh orang Indonesia disebut dengan filsafat. Dalam bahasa Yunani istilah filsafat di kenal dengan kata philoshopia yang berasal dari dua unsur kata, yaitu philo yang berarti cinta dan kata shopia yang berarti kearifan, hikmah, kebijaksanaan,  keputusan ataupun pengetahuan yang benar. Dari akar kata ini, maka dapat di simpulkan secara harfiah bahwa filsafat dapat diartikan sebagai cinta akan kebenaran atau kebijaksanaan.

Sedangkan agama adalah istilah yang bersal dari bahasa Sansekerta, ’a’ adalah tidak, sedangkan ‘gam’ adalah berubah. Berarti agama adalah tidak berubah atau abadi. Dari beberapa paparan pengertian dari penjelasan di atas akan lebih diperjelas kembali melalui makalah yang kami susun dengan judul “Pengetahuan, Ilmu, Filsafat, dan Agama”. 

A. Rumusan Masalah
  1. Apa definisi dari Pengetahuan ?
  2. Apa definisi dari Ilmu?
  3. Apa definisi dari Filsafat?
  4. Apa definisi dari Agama?
  5. Apa Perbedaan antara Filsafat, Ilmu, Pengetahuan,  dan Agama?


B. Tujuan Penyusunan
  1. Mendeskripsikan definisi dari Pengetahuan.
  2. Mendeskripsikan definisi dari Ilmu.
  3. Mendeskripsikan definisi dari Filsafat.
  4. Mendeskripsikan definisi dari Agama.
  5. Mendeskripsikan Perbedaan antara Filsafat, Ilmu, Pengetahuan,  dan Agama?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu istilah yang di pergunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal sesuatu. Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada dalam fikiran manusia, tanpa fikiran pengetahuan tidak akan eksis. Sedangkan penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan berupa pengetahuan.  
Leibniz membedakan menjadi dua jenis pengetahuan.yaitu pertama, pengetahuan yang menaruh perhatian pada kebenaran enternal (abadi), dalam hal ini kebenaran logis. Pengetahuan ini didasarkan pada prinsip identitas dan prinsip kontradiksi. Kedua, pengetahuan yang didasarkan pada observasi atau pengamatan, hasilnya disebut “kebenaran kontingen” atau kebenaran fakta.
Menurut Wolff lapangan pengetahuan itu menjadi tiga bidang, yaitu apa yang ia sebut dengan 
  1. kosmologi rasional adalah pengetahuan yang berangkat dari premis.
  2. psikologi rasional adalah pengetahuan yang berhubungan denga jiwa. 
  3. dan teologi rasional. Dalam pengetahuan ini, Wolff mengemukakan prinsip, bahwa Tuhan adalah realitas sesungguhnya, yang paling sempurna. 

B. Ilmu
Ilmu adalah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu system mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian tentang hokum-hukum dan hal ikhwaal yang diselidikinya.  Dalam kaitan antara filsafat dan ilmu dapat dikatakan bahwa setiap ilmu memiliki obyek tersendiri dan metode pendekatan yang khusus sesuai dengan ciri ilmu dan tujuan yang mau dicapainya. 
Muenurut muhamad hatta mendepinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan, hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiat, maupun menurut kedudukanya tapak dari luar, maupun menurut bangunanya dari dalam . Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya, filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut, sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman.

Ilmu pada dasarnya merupakan upaya manusia untuk menjelaskan berbagai  fenomena empiris yang terjadi di alam ini, tujuan dari upaya tersebut adalah untuk memperoleh suatu pemahaman yang benar atas fenomena tersebut. Terdapat kecenderungan yang kuat sejak berjayanya kembali akal pemikiran manusia adalah keyakinan bahwa ilmu merupakan satu-satunya sumber kebanaran, segala sesuatu penjelasan yang tidak dapat atau tidak mungkin diuji, diteliti, atau diobservasi adalah sesuatu yang tidak benar, dan karena itu tidak patut dipercayai.

Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa tidak semua masalah dapat dijawab dengan ilmu, banyak sekali hal-hal yang merupakan konsern manusia, sulit, atau bahkan tidak mungkin dijelaskan oleh ilmu  seperti masalah Tuhan, Hidup sesudah mati, dan hal-hal lain yang bersifat non – empiris. Oleh karena itu bila manusia hanya mempercayai kebenaran ilmiah sebagai satu-satunya kebenaran, maka dia telah mempersempit kehidupan dengan hanya mengikatkan diri dengan dunia empiris, untuk itu diperlukan pemahaman tentang apa itu kebenaran baik dilihat dari jalurnya (gradasi berfikir) maupun macamnya.

Perkembangan ilmu memang telah banyak pengaruhnya bagi kehidupan manusia, berbagai kemudahan hidup telah banyak dirasakan, semua ini telah menumbuhkan keyakinan bahwa ilmu merupakan suatu sarana yang penting bagi kehidupan, bahkan lebih jauh ilmu dianggap sebagai dasar bagi suatu ukuran kebenaran.Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa tidak semua masalah dapat didekati dengan pendekatan ilmiah, sekuat apapun upaya itu dilakukan.

Bangunan Dasar Ilmu Pengetahuan
Di dalam buku “what is science” karya Archie J. Bahm ini secara umum membicarakan enam komponen dari rancang bangun ilmu pengetahuan, artinya sesuatu biasa disebut  ilmu pengetahuan, yaitu 

  1. Adanya Masalah (problem). Dalam persoalan ini menjelaskan bahwa tidak semua masalah menunjukkan ciri keilmiahan, karena suatu masalah disebut masalah ilmiah jika memenuhi persyaratan yaitu, masalah itu merupakan masalah yang dihadapi dengan sikap dan metodologi ilmiah, yang terus ilmiah lain yamg sistematis.
  2. Adanya Sikap. Dalam arti sikap ilmiah. sikap ini meliputi mencari solusi enam karakteristik pokok, yaitu keingintahuan, spekulasi, kemauan untuk objektif, kemauan untuk menangguhkan penilaian, dan kesementaraan.
  3. Mengunakan Metode Ilmiah. Sifat dasar metode ilmiah ini dipandang sebagai hipotesa untuk pengujian lebih lanjut.
  4. Adanya Aktifitas. Ilmu pengetahuan adalah apa yang yang dikerjakan oleh para ilmuan, yang kemudian biasa disebut dengan “riset ilmiah”.
  5. Adanya Kesimpulan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang dihasilkan, maka dari itu pengetahuan sering difahami sebagai kumpulan pengetahuan.
  6. Adanya Pengaruh. Bagian apa yang dikerjakan ilmu pengetahuan, kemudian menimbulkan pengaruh yang beraneka ragam.



C. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah induk pengetahuan, filsafat adalah teori tentang kebenaran. Filsafat mengedepankan rasionalitas, pondasi awal dari segala macam disiplin ilmu yang ada. Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal. Sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.Filsafat bersifat spekulatif. Mendekati agak mutlak. Kebenaran dari filsafat kadang berupa keragu-raguan yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Kata “filsafat” berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “shopia”.Philos sender artinya cinta yang sangat mendalam, dan shopia berarti kearifan atau kebijakan.Filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan.Istilah filsafat sering digunakan secara popular dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar. 

Asal mula filsafat
Empat hal yang mendorong kelahiran filsafat, yaitu
a) Ketakjuban, rasa kagum,
b) Ketidak puasan,
c) Hasrat  bertanya,
d) Keraguan.

Definisi Filsafat Menurut Para Ahli
Menurut plato (427-347 SM), filsafat adalah ilmu yang membicarakan hakikat sesuatu. Sedangkan menurut aristoteles, seorang dari murid plato, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika, dan pengetahuan praktis. Al-farabi mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang bertugas untuk mengetahui semua yang ada karena ia ada. Adapun Immanuel Kant (1724-1804) salah seorang filusuf abad modern, ia berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu pengetahuan mengenai pokok pangkal dari segala pengetahuan dan perbuatan.

Bertrand Arthur William Ruseel (1872-1970), seorang filsuf inggris termasuk dalam mendefinisikan filsafat sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir. Dan menurut Hasbullah Bakry, mengemkakan bahwa filsafat yaitu ilmu yang menyelidiki sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tantang hakiki yang dapat dicapai akal manusia dan sikap manusia setelah mencapai pengetahuan itu.

Filsafat adalah study yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar.  Filsafat secara singkat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Filsafat ialah “ilmu istimewa” yang mencoba menjawab masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah termaksud diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat yaitu hasil dayamanusia dengan akal baiknya untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik.Filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk fahami hakekat/realitas dengan mengandalkan rasio/akal budi.

D. Agama
Kata “agama” berasal dari Sanskrit a yang berarti tidak dan gam berarti pergi, tetapi di tempat, diwarisi turun-temurun dalam kehidupan manusia.Dick Hartokomenyebut agama dengan religi, yaitu ilmu yang meneliti hubungan antara manusia dengan “Yang Kudus” dan hubungan itu direalisasikan dalam bentuk ibadah. Agama merupakan kumpulan cara mengabdi kepada Tuhan dan semua cara itu terkempul dalam kitab suci yang harus dibaca di sisi lain, kata religi berasal dari religare yang berarti mengikat. Sidi Gazalba mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata relegereasal kata relgi mengandung makna berhati-hati. Sikap berhati-hati ini disebabkan dalam religi terdapat norma dan aturan yang ketat. 

E. Perbedaan antara Filsafat, Ilmu, Pengetahuan,  dan Agama
Filsafat adalah induk pengetahuan, filsafat adalah teori tentang kebenaran.  Filsafat mengedepankan rasionalitas dan pondasi dari segala macam disiplin ilmu yang ada. Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh.

Sedangkan agama mendasarkan otoritas wahyu. Ilmu dan filsafat, keduaduanya dimulai tidak percaya. Agama dimulai dengan sikap percaya dan iman. Agama lahir sebagai pedoman dan panduan. Agama lahir tidak didasari dengan riset, atau uji coba. Melainkan lahir dari proses yang berada di luar jangkauan manusia. Kebenaran agama bersifat mutlak, karena agama diturunkan Dzat yang maha besar, maha mutlak, dan maha sempurna yaitu Allah.

Ilmu adalah suatu hal yang dipelopori oleh akal sehat, ilmiah, empiris dan logis. Ilmu adalah cabang pengetahuan yang berkembang pesat dari waktu kewaktu. Segala sesuatu yang berawal dari pemikiran logis dengan aksi yang ilmiah serta dapat dipertanggung jawabkan dengan bukti yang konkret.

Pengetahuan yang didapat dari pengalaman disebut ”pengetahuan pengalaman” atau ringkasnya “pengetahuan” pengetahuan yang didapat dalam keterangan diebut ”ilmu pengetahuan” atau ringkasnya disebut “ilmu”.    


BAB III
KESIMPULAN
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan ilmu mendasarkan pada akal pikir lewat pengalaman dan indra, dan filsafat mendasarkan pada otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap kenyataan dan pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia.





DAFTAR PUSTAKA
Anshari, Endang Saifuddin. Ilmu, Filsafat, Dan Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Muslih, Mohammad. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Belukar, 2004.
Poerwantana,Rosali Ahmadi.Seluk-Beluk Filsafat Islam. Bandung: rosda, 1988.
Sadulloh, Uyoh. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta, cv, 2014.
Supriyadi, Edi dan Hasan, Mustofa.Filsafat Agama. Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.
Gazalba, Sidi.Ilmu Filsafat dan Islam Tentang Manusia dan Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
limasdudi, Ade. filsafat ilmu. Ttp: Azhar Risalah, 2014.
Sobur, Alex. psikologi umum. Bandung : Pustaka Setia, 2013.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : MAKALAH PENGETAHUAN, ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA

0 comments:

Post a Comment